Wushu Penuhi Target, Renang Belum Maksimal di SEA Games
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Cabang olahraga wushu memenuhi target dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) yaitu empat emas di SEA Games 2015. Sebelumnya wushu sudah mengumpulkan tiga emas dari Lindswell, Achmad Hulaefi dan Harris Horatius.
Wushu terus bersinar setelah Lindswell kembali mempersembah medali emas bagi kontingen Indonesia pada nomor taijijian pada SEA Games 2015 di Hall 2 Singapore Expo, Singapura, Senin (8/6).
“Emas dari Lindswell sudah kami prediksi, Bila tidak ada kendala poinnya memang selalu diatas dan kami bersyukur tidak ada kendala dalam penampilannya,” kata manajer tim wushu Indonesia, Novita.
Wushu tidak hanya menyumbang emas, namun juga medali perak yang dipersembahkan oleh Achmad Hulaefi dari nomor pedang. Selain itu juga ada medali perunggu yang dipersembahkan oleh Jeffrey.
Judo dan perahu naga, sebelumnya menurut Satlak Prima hanya ditargetkan satu namun akhirnya mendapat empat medali emas. Sementara perahu naga merebut dua emas.
Kondisi berbeda dengan anggar. Target satu emas ternyata meleset hanya mampu meraih perak dan perunggu. Hasil cukup diraih oleh tim tenis meja Indonesia. Meski harus susah payah akhirnya mampu mempersembahkan medali perunggu dari nomor tim putra.
Erni Sokoy, atlet kano putri Indonesia yang diharapkan mampu menyumbangkan emas pada nomor K1-500 meter ternyata hanya mampu meraih perak. Untuk emas direbut atlet tuan rumah Jiexian Stephenie Chen dan perunggu direbut atlet Vietnam, Thi Linh Yu.
Hingga saat ini, cabang kano baru mempersembahkan satu emas, padahal target yang dibebankan adalah tiga emas. Emas kano dipersembahkan oleh Marjuki dari nomor C1-1000 meter dan merupakan medali emas pertama bagi kontingen Indonesia.
Peluang untuk mencapai target memang masih terbuka bagi Indonesia karena pada perlombaan berikutnya, Selasa (9/6), masih ada sembilan emas yang akan diperebutkan oleh peserta kejuaraan dua tahunan itu.
Triady Akui Kurang Maksimal
Hasil kurang maksimal terjadi di cabang olah raga renang di kolam renang OCBC Aquatic Centre, Singapura.
Salah satu perenang putra andalan Indonesia Triady Fauzy mengakui sudah memberikan yang terbaik sesuai kemampuannya.
"Kalau ditanya puas gak puas gimana ya? Target saya-kan emas. Tapi itulah hasil terbaik yang bisa saya berikan saat ini. Sebelumnya saya sudah memprediksi bakal mendapatkan tekanan," kata Triady usai menerima medali.
Triady Fauzi yang diandalkan pada nomor 50 dan 100 meter gaya bebas ternyata bisa dikatakan gagal total. Perenang putra asal Jawa Barat itu dikandaskan oleh atlet tuan rumah Joseph Isaac Schooling. Bahkan pada nomor 100 meter gagal mempersembahkan medali.
Medali baru bisa dipersembahkan Triady pada nomor 50 meter gaya bebas dengan merebut medali perunggu.
Renang belum mampu bangkit alias redup. Padahal target yang dibebankan PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) cukup tinggi yaitu lima emas.
Tidak hanya Triady yang kurang maksimal, perenang putra lainnya, Ricky Anggawidjaja yang diharapkan sukses di nomor 200 meter gaya punggung ternyata hanya mampu mempersembahkan medali perunggu setelah hanya membukukan catatan waktu 2 menit 3,03 detik.
Untuk medali emas direbut oleh atlet tuan rumah Singapura, Quah Zheng Wen dengan catatan waktu 2 menit 0,55 detik dan medali perak direbut oleh atlet Vietnam, Tran Duy Khoi dengan catatan waktu 2 menit 2,44 detik.
Loncat indah kurang bersinar setelah dua wakil yang turun tidak mampu memberikan yang terbaik. Muhammad Nasrullah yang diandalkan pada nomor 10 meter menara hanya berada diposisi keempat.
Kontingen Indonesia pada Senin (8/6) bisa dikatakan seret dengan perolehan medali emas karena hanya mendapatkan satu keping. Kondisi ini membuat posisi di klasemen sementara perolehan medali turun ke urutan kelima dengan 13 emas, 13 perak dan 27 perunggu. Untuk posisi teratas tetap Singapura dengan 40 emas, 27 perak dan 47 perunggu. (Ant/seagames2015.com).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kemampuan Menyusun Kata Perlu Diajarkan Sejak PAUD
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kementerian Kependudukan dan Pemba...