Yaman Desak Trump Cabut Larangan Berkunjung ke AS
RIYADH, SATUHARAPAN.COM - Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi, hari Kamis (2/2), mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Presiden Donald Trump untuk mencabut larangan perjalanan bagi warga negara Yaman dengan dalih mereka merupakan korban terorisme.
Hadi melontarkan pernyataan tersebut dalam pertemuan dengan duta besar AS untuk Yaman Matthew Tueller, yang berdomisili di Riyadh, mengingat konflik di negara tersebut.
Pemerintah Hadi didukung oleh Washington dalam perang melawan pemberontak Huthi yang disokong Iran.
Larangan berkunjung bagi warga dari tujuh negara muslim termasuk Yaman harus dicabut bagi mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda, warga negara Yaman yang memiliki kepentingan bisnis atau hubungan keluarga dan mahasiswa di AS, ujar Hadi.
“Yaman menderita seperti negara-negara lain akibat terorisme dan melakukan berbagai upaya guna menghadapi dan memberantas terorisme,” ujar Hadi.
Pada Senin, pemerintah Yaman memperingatkan bahwa dekret Trump yang melarang masuk warga dari tujuh negara muslim dengan dalih melindungi warga AS dari ancaman terorisme hanya akan memperkuat ekstremisme global. (AFP)
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...