Yaman: Kebakaran di Pusat Penahanan Migran, 44 Tewas
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Houthi Yaman yang didukung Iran mengkonfirmasi bahwa 44 migran Afrika tewas dalam kebakaran di pusat penahanan pada pekan lalu di kota Sanaa, Yaman, menurut televisi Al-Masirah. Kelompok itu mengutip seorang pejabat dan itu merupakan pernyataan resmi pertama yang dibuat oleh kelompok tersebut tentang insiden itu.
"Korbannya adalah 44 migran, dan yang terluka ada 193, sebagian besar telah dibawa ke rumah sakit, dan ada penyelidikan atas alasan insiden itu," kata Hussein Al-Azi seperti dikutip saluran televisi itu.
Korban selamat dan aktivis hak asasi setempat mengatakan kobaran api yang mematikan menyala ketika penjaga menembakkan gas air mata ke gudang yang penuh sesak, mencoba untuk mengakhiri protes terhadap dugaan pelanggaran dan perlakuan buruk di fasilitas penahanan tersebut.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada hari Selasa (16/3) menyerukan penyelidikan independen atas penyebab kebakaran tersebut. "Harus ada penyelidikan independen atas penyebab kebakaran," kata utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, kepada Dewan Keamanan.
Sebanyak 160 migran Afrika diangkut keluar dari Yaman dengan penerbangan yang disponsori PBB, kata koalisi militer pimpinan Arab Saudi pada hari Selasa.
Koalisi itu mengatakan penerbangan itu diatur dalam koordinasi dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan dilakukan sebagai bagian dari upaya kemanusiaan koalisi. "Milisi Houthi melakukan pelanggaran berat dan keji terhadap hak asasi migran di Sanaa," kata koalisi dalam sebuah pernyataan. (AFP/ Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...