Yenny Wahid Menduga Polri Jadi Alat Politik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Direktur The Wahid Institute, Zanubah Arifah Chafsoh membeberkan banyaknya akar rumput warga Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin gelisah dengan kondisi penegak hukum saat ini.
“Nahdliyin meminta presiden Jokowi untuk memperlihatkan pada bangsa Indonesia jika dia adalah presiden bangsa Indonesia. Bukan presiden satu kelompok. Saat inilah kita tunggu kalau Jokowi harus tunjukkan dia punya komitmen memberantas korupsi,” kata perempuan yang akrab disapa Yenny Wahid ini di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (23/1).
Menurut Yenny, bangsa Indonesia harus sadar jika saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada situasi darurat narkoba. Komitmen KPK yang ingin memberantas itulah, membuat banyak elit gerah.
“Banyak elit yang kepentingannya terganggu yang akhirnya gunakan institusi publik jadi kepentingannya sendiri. Kita tolak politisasi KPK ini,” putri Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid ini.
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...