Yerusalem vs Galilea
Janganlah kita mencubit jika kita tidak mau dicubit!
SATUHARAPAN.COM – Dua hari ini handphone saya penuh dengan percakapan dari grup pemahaman Alkitab. Seorang teman memasukkan saya dalam grup tersebut karena dia ingin saya membaca isi dari tulisan yang diposting. Kesan pertama dalam grup tersebut adalah kagum, melihat kawan-kawan dengan semangat membahas firman Allah. Namun, saya cukup dikejutkan ketika seseorang memposting tulisan yang akan mendukakan pihak lain jika membacanya. Saat itu saya berkomentar janganlah kita mencubit jika kita tidak mau dicubit, namun dia menjawab bahwa itu bukan soal cubit-mencubit, dia hanya memberitakan kebenaran. Dan itu untuk kalangan sendiri.
Sejatinya, iman itu adalah anugerah dan bukan logika. Suatu keniscayaan seseorang memiliki iman yang satu, sedangkan yang lain berbeda. Dan bukankah kejujuran bersifat universal, bukan hanya untuk kalangan sendiri?
Memberitakan kabar baik adalah kewajiban semua umat yang sudah ditebus-Nya. Memberitakan lewat tindakan, perkataan, tanggung jawab, pelayanan, pekerjaan, buah pikiran, tenaga, ketulusan, kasih, dan bukan dengan memberitakan kenegatifan sebaliknya. Dan bukankah iman adalah anugerah yang digerakkan Roh Kudus semata?
Akhirnya grup pemahaman Alkitab itu pecah karena beberapa peserta merasakan bahwa tulisan-tulisan yang diposting tidak sesuai dengan tujuan utama pembentukan grup. Seseorang mengatakan agar dibuat grup baru, seperti Abraham melepaskan Lot. Namun, akhirnya seseorang mengatakan bahwa grup yang satu seperti Yerusalem, dan grup yang lain seperti Galilea.
Ternyata sesama anggota grup pemahaman Alkitab pun bisa ada anggapan yang ini Galilea, yang itu Yerusalem. Tentunya di luar itu perbedaan pasti ada. Hidup memang penuh warna dan pilihan. Dan kebesaran Sang Pencipta adalah Dia memberikan panas dan hujan yang sama pada kedua grup tersebut. Itulah pelajaran untuk kita semua. Kalau Tuhan saja tidak membedakan anugerah-Nya, mengapa kita, ciptaan-Nya, justru menyakiti orang lain yang berbeda dengan kita?
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...