Yewangoe Komentari Kritik Setya Novanto
KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Pdt Andreas Anangguru Yewangoe, Ketua Majelis Pertimbangan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia mengkritik pernyataan Ketua DPR, Setya Novanto tentang investasi di Nusa Tenggara Timur.
Dalam akun media sosial Facebook, Minggu (1/3) mantan ketua umum PGI menulis, “Pernyataan Ketua DPR RI di Kupang beberapa hari lalu bahwa gereja menghambat investasi terlalu menyederhanakan persoalan.”
Pada Kamis lalu di Kupang, politikus partai Golkar ini menjadi pembicara kunci dalam seminar dalam rangka ulang tahun Gereja Protestan di Indonesia. Setya mengatakan, “NTT jangan sampai tertinggal dengan daerah lain. Pasalnya letak NTT sangat strategis. Karena letaknya strategis sehingga saya minta pemerintah segera bergerak supaya airport segera dibangun. Banyak potensi di NTT dan semuanya bisa dikembangkan untuk kesejahteraan rakyat.” Setya melanjutkan, “Tapi kadang banyak LSM yang terlalu kritis dan dimotori oleh gereja. Sehingga investor dari luar sulit ke sini. Maka perlu ada kesadaran kita semua supaya investasi bisa tinggi.”
Dalam seminar di Gereja Masehi Injili di Timor Koinonia Kuanino Kupang ini hadir juga Ketua Fraksi Nasdem DPR RI Victor B. Laiskodat, Anggota DPD Abraham Paul Liyanto dan Ibrahim Agustinus Medah, Ketua DPRD NTT Anwar Pua Geno, Ketua GPI Pdt Samuel Benyamin Hakh, dan Ketua Sinode GMIT Pdt. Robert Litelnoni.
Unsur pemerintah juga hadir. Mereka yaitu Asisten Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak Bambang Estono, Staf Ahli Bidang Politik Sosial dan Keamanan Kemenkumham F. Harutamtomo, Sekda NTT Frans Salem, Rektor Undana Prof. Fred Benu dan Sekda Kota Kupang, Bernadus Benu.
Setya Tidak Paham
Menurut Yewangoe, ada dua hal yang tidak dipahami Setya Novanto. Yaitu, fungsi kritis gereja dan hakikat/fungsi investasi yang bukan segala-galanya. Oleh karena itu, Yewangoe menekankan, “Saya imbau Ketua DPR supaya memahami dulu apa yang bakal disampaikan sehingga tidak terkesan tercabut dari akar, yakni rakyat.” “Tuhan memberkati Ketua DPR-RI,” Pdt emeritus Gereja Kristen Sumba ini menutup tulisannya.
Tulisan Andreas Yewangoe ini tentu saja langsung banyak mendapat tanggapan. Sewaktu artikel ini ditulis setidaknya ada 39 orang menanggapi, mayoritas mengamini. Namun, ada juga yang meminta laki-laki yang akrab disapa “Pak Ye” ini untuk melihat konteks yang lebih luas atas ucapan Setya Novanto ini.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...