Yunani Diberi Waktu 5 Hari Putuskan Tetap atau Keluar dari Euro
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Para pemimpin Eropa memberi Yunani ultimatum keras pada hari Selasa malam (7/7). Negara itu disuruh memilih: harus mencapai kesepakatan dana talangan baru dengan kreditur hari Minggu depan (12/7) atau menghadapi kebangkrutan dan pengusiran dari sistem mata uang euro. Itu berarti hanya tersisa lima hari bagi Yunani untuk mengambi keputusan.
Para pemimpin Eropa itu memberi Yunani kesempatan sampai Kamis untuk mengajukan proposal reformasi ekonomi baru sebagai syarat memberikan pinjaman segar dari kreditur internasional. Mereka mengatakan kelompok negara-negara kreditur akan bertemu lagi hari Minggu untuk membuat keputusan akhir tentang apakah akan menyetujui bailout lain bagi bangsa yang tertekan itu.
"Jika hal ini tidak terjadi, itu akan berarti akhir dari negosiasi dengan semua konsekuensi yang mungkin, termasuk skenario terburuk, di mana kita semua akan kalah," kata Presiden Dewan Eropa, Donald Tusk, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilaporkan oleh USA Today..
"Ketidakmampuan kita untuk menemukan kesepakatan dapat menyebabkan kebangkrutan Yunani dan kebangkrutan sistem perbankan," tambah Tusk.
"Malam ini saya harus mengatakan keras dan jelas bahwa batas akhir berakhir minggu ini," kata Tusk.
Ultimatum itu datang setelah menteri keuangan zona euro menyatakan frustrasi mereka yang mendalam atas usulan terbaru Yunani, yang dibawa ke pertemuan di Brussels pada hari Selasa.
Pada hari Minggu lalu, para pemilih Yunani telah memberi suara dan menolak usulan bailout sebelumnya oleh kreditur (Bank Sentral Eropa, Dana Moneter Internasional dan Komisi Eropa). Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras meyakini hasil referendum itu akan memberikan dia posisi lebih maksimal untuk melunakkan ketentuan bailout.
Sebaliknya, para pejabat zona euro kecewa karena Tsipras tidak datang ke pertemuan Selasa dengan proposal tertulis rinci.
"Saya sangat muram tentang KTT ini," kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, menurut laporan Associated Press. "Saya juga muram tentang pertanyaan apakah Yunani benar-benar ingin datang dengan proposal, dengan solusi."
Menurut kantor berita AP, Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan Tsipras: "Kami tidak lagi berbicara tentang minggu tapi beberapa hari."
Negosiasi dramatis ini diadakan ketika sistem perbankan dan ekonomi Yunani menghadapi ancaman keruntuhan tanpa bantuan keuangan yang baru. Yunani gagal membayar US$ 1,8 miliar utangnya pad 30 Juni kepada kreditur dan juga diperkirakan tidak akan sanggup membayar utang yang lain sebesar US$ 3,9 miliar lainnya pada 20 Juli nanti.
Perbankan Yunani sudah ditutup selama seminggu sejak Selasa lalu dan menerapkan pembatasan penarikan uang tunai melalui ATM.
Pada hari Senin lalu, Bank Sentral Eropa mengatakan tidak akan meningkatkan jumlah kredit darurat kepada perbankan Yunani.
Apabila Yunani keluar dari euro akan menjadi langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan konsekuensi tak terduga bagi blok 19-negara yang menggunakan satu mata uang, euro itu. Para pemimpin Eropa sedang mempersiapkan rencana menghadapi kemungkinan "Grexit."
Di Washington, Selasa, Presiden Obama berbicara melalui telepon dengan Tsipras dan dengan Merkel, mendesak kesepakatan tentang krisis utang Yunani, kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest. Merkel telah menuntut bahwa Yunani mengencangkan ikat pinggang untuk mendapatkan pinjaman baru.
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...