Yura Yunita Rutin Meditasi TAT untuk Tenangkan Batin
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyanyi Tanah Air, Yura Yunita mengungkapkan dia rutin melakukan meditasi Tapas Acupressure Technique (TAT) untuk menenangkan diri.
Setiap manusia pasti pernah mengalami berbagai tekanan dalam hidup, tak terkecuali figur publik seperti Yura Yunita. Terkadang, kumpulan beban pikiran dan emosi yang tak terbendung perlu disalurkan untuk menjaga kesehatan mental seseorang.
“Meditasi iya, aku belajar TAT dan belajar juga bagaimana mengolah napas, karena dalam hidup pasti kita selalu ada masalah, selalu gelisah, hari ini masalahnya beres, besok pasti ada lagi,” ujar Yura Yunita di Jakarta dilansir Minggu (11/6).
Pelantun “Tutur Batin” itu mengatakan hampir setiap hari melakukan TAT, terutama setiap usai menunaikan salat atau sebelum tidur.
Menurut Yura Yunita, wanita kelahiran 9 Juni 1991 itu, meditasi TAT mampu membantunya merasa lebih tenang dalam kesehariannya.
“Setelah salat aku biasanya mengatur napas dan berdiam diri sejenak, dan biasanya melakukan TAT itu paling sering pas setelah salat subuh atau sebelum tidur,” kata Yura.
Saat membicarakan soal rutinitas meditasinya, wanita berdarah Sunda itu juga menceritakan tentang rasa kurang percaya diri yang terkadang mengganggu pikiran dan suasana hatinya.
Sebagai figur publik, Yura kerap dituntut masyarakat untuk tampil sempurna di setiap aspek. Padahal, menurut dia, tidak ada seseorang yang sempurna, dan dia selalu mencoba berdamai dengan segala kekurangan yang dia miliki, salah satu caranya adalah dengan bermeditasi.
“Kesempurnaan itu semu, yang paling penting adalah bukan seberapa sempurna, tapi, seberapa kita mengenal diri sendiri. Sempurna itu enggak relevan buat aku, kalimat yang paling tepat untuk aku adalah 'cukup',“ kata penyanyi yang baru saja menggelar konser tunggal luring perdananya di Surabaya.
TAT merupakan metode meditasi untuk mencapai kelegaan, kebahagiaan, dan perubahan pada kesehatan lahir batin. Metode itu pertama kali ditemukan oleh ahli akupunktur wanita bernama Tapas Fleming di Amerika Serikat pada 1993.
TAT bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan penyembuhan mulai dari mengatasi stres, emosi negatif, luka batin, peristiwa traumatis, masalah kecemasan, takut, marah, sedih serta berbagai beban konflik relasi dengan orang lain.
Selain itu, TAT juga bisa digunakan untuk mengatasi gejala fisik terutama yang bersifat psikosomatis.
Metode TAT bisa diterapkan dalam dua cara, yakni secara mandiri atau dipandu oleh praktisi. Secara umum, TAT diterapkan dalam tiga langkah yakni, memilih masalah atau beban yang ingin dilepaskan, memilih tiga titik akupresur atau akupunktur pada wajah dan memperhatikan serangkaian kalimat dalam prosedur TAT. ANTARA
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...