Zayn Malik Disamakan Pengebom Boston Marathon (+Video)
SATUHARAPAN.COM – Bill Maher telah mengundang kemarahan dari penggemar online One Direction setelah membandingkan mantan anggota band Zayn Malik dengan teroris.
Selama acara Real Time, yang klipnya diunggah di YouTube, Senin (30/3), pembawa acara dan komedian Bill Maher membahas keluarnya Zayn dari boy band itu. Saat siaran, ia menyamakannya dengan bomber Boston Marathon, Dzhokhar Tsarnaev.
Selama acara drama komedi ini, Maher mengatakan: "Saya pikir setelah semua yang kita lalui, saya setidaknya layak menerima penghargaan dengan diberi tahu secara tatap muka [bahwa Anda akan berhenti One Direction].
"Katakan saja dua hal Zayn. Mana band yang akan kamu ikuti setelah ini?
"Dan di mana kamu selama Boston Marathon?"
Pada saat itu, layar dibagi untuk menampilkan gambar dari Zayn dan Dzhokhar Tsarnaev berdampingan, sementara Maher mengatakan mereka terlihat mirip.
Para penonton dapat didengar terdengar menghela napas dan kemudian bertepuk tangan.
Para fan telah menyiapkan petisi online yang meminta Maher untuk meminta maaf atas pernyataan, yang mereka yakini sebagai rasis, dan menggunakan "lelucon teroris Islamophobia".
"Rasisme tidak harus menjadi normal terutama pada televisi nasional," petisi mengungkapkan.
Zayn meninggalkan grup di tengah tur dunia band, yang berlanjut tanpa dia.
Di Twitter, para penggemar setia Zayn Malik yang terkejut menunjukkan dukungan mereka untuk penyanyi menggunakan hashtag #RespectForZayn, yang saat ini tren di situs media sosial:
How does one see this as a terrorist? #RespectForZayn pic.twitter.com/1Sdwg38Zmi
— tommo the tease (@LOUISTIARAS) April 5, 2015
LOUIS COMING ONLINE TO DESTROY BILL MAHER'S CAREER LIKE #RespectForZayn pic.twitter.com/OdOgtQVjvs
— Layrab ¨Ì® (@MissionStyles) April 5, 2015
Zayn is not a terrorist. He is our hero, and saved many of us #RespectForZayn @zaynmalik pic.twitter.com/sxdqEBqxb8
— Till The End âï¸ (@imnotgonnafall) April 5, 2015
Boston Marathon
Pada 15 April 2013, dua bom yang dirakit dalam panci presto diduga ditanam oleh dua bersaudara keturunan Chechnya, yang sudah tinggal di Amerika Serikat selama bertahun-tahun, meledak di dekat garis finish Boston Marathon. Ini mengakibatkan pecahan logam beterbangan mengenai para peserta lomba, sehingga menewaskan tiga orang dan melukai 260 orang lainnya. Beberapa orang bahkan kehilangan anggota tubuhnya.
Dzhokhar Tsarnaev, saat ini berusia 21 tahun dan kakak laki-lakinya Tamerlan, berusia 27 tahun berhasil diidentifikasi berkat foto dan rekaman video. Petugas kepolisian berhasil menyudutkan kedua tersangka setelah melakukan perburuan empat hari yang melumpuhkan kota berpenduduk hampir satu juta jiwa itu.
Tamerlan tewas setelah terlibat baku-tembak dengan polisi, sedangkan Dzhokhar terluka dan kemudian diringkus. Dzhokhar menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah. (guardian.com)
Baca juga:
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...