Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:45 WIB | Rabu, 28 Agustus 2024

Zelenskyy pada Pidato 33 Tahun Kemerdekaan: Perang Telah Kembali ke Rusia

Rusia dan Ukraina bertukar 115 tawanan perang.
Foto yang diambil dari video yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Kamis, 22 Agustus 2024, seorang tentara Rusia melepaskan tembakan dari howitzer D-30 ke arah posisi Ukraina di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina. (Foto: Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia via AP)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pada hari Sabtu (24/8) bahwa Rusia ingin “menghancurkan” Ukraina tetapi perang telah “kembali ke rumahnya.” Itu disampaikan dalam pidato video Hari Kemerdekaan Ukraina yang katanya direkam dari tempat pasukan Kiev melancarkan serangan mendadak ke Rusia.

Kiev merayakan kemerdekaan dari Uni Soviet saat perang panjang dengan Rusia telah mencapai momen dramatis, dengan pasukan Ukraina melancarkan serangan di wilayah Kursk Rusia dan Moskow mengincar lebih banyak kota Ukraina timur.

Zelenskyy menerbitkan video dari daerah hutan yang sepi di wilayah Sumy, yang dikunjunginya awal pekan ini, dengan mengatakan bahwa daerah itu “beberapa kilometer” dari tempat pasukan Ukraina mengejutkan dunia pada 6 Agustus dengan menyeberang ke Rusia.

Pemimpin masa perang itu mengatakan Kiev “mengejutkan sekali lagi” dan bersumpah bahwa Rusia “akan tahu apa itu pembalasan.”

Dengan meluncurkan invasinya pada tahun 2022, ia mengatakan, “Rusia hanya menginginkan satu hal: menghancurkan kami. Sebaliknya, hari ini kami merayakan Hari Kemerdekaan ke-33 Ukraina. Dan apa yang dibawa musuh ke tanah kami kini telah kembali ke rumahnya.”

“Siapa pun yang ingin menebar kejahatan di tanah kami akan menuai buahnya di wilayah mereka,” imbuhnya. “Ini bukan ramalan, bukan sok tahu, bukan balas dendam buta. Ini keadilan.”

Zelenskyy menyebut Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai “orang tua sakit dari Lapangan Merah yang terus-menerus mengancam semua orang dengan tombol merah.”

Serangan Ukraina ke Kursk telah mengguncang Moskow, tetapi tidak memperlambat kemajuan Rusia di Ukraina timur.

Pertukaran Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina mengumumkan pada hari Sabtu (24/8) bahwa mereka telah menukar 115 tawanan perang masing-masing, lebih dari dua pekan setelah Kiev melancarkan serangan mendadak ke wilayah Kursk Rusia.

Pertukaran itu terjadi saat Kiev meningkatkan serangannya di Kursk dan saat Rusia mengincar lebih banyak kota Ukraina timur. Peristiwa itu juga terjadi pada Hari Kemerdekaan Ukraina.

Kedua negara berterima kasih kepada Uni Emirat Arab, yang mengatakan bahwa mereka memediasi kesepakatan pertukaran tersebut.

“Sebanyak 115 prajurit kami telah kembali ke rumah hari ini. Mereka adalah prajurit Garda Nasional, Angkatan Bersenjata, Angkatan Laut, dan Dinas Penjaga Perbatasan Negara,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Ia menerbitkan foto-foto pria yang dibungkus bendera Ukraina.

Kiev mengatakan telah menangkap ratusan prajurit Rusia sebagai tawanan dalam serangan Kursk yang dilancarkan pada 6 Agustus.

Moskow mengonfirmasi pertukaran tersebut dan mengatakan telah memulangkan 115 prajurit yang ditawan di Kursk: “Sebagai hasil dari proses negosiasi, 115 prajurit Rusia yang ditawan di wilayah Kursk telah dipulangkan dari wilayah yang dikuasai oleh rezim Kiev,” kata kementerian pertahanan Rusia.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa pasukan tersebut saat ini berada di negara tetangga Belarusia, tempat mereka menerima “bantuan psikologis-medis” dan akan segera dibawa ke Rusia. Ia merilis gambar para pria di dekat bus-bus di sebuah ladang.

Uni Emirat Arab mengatakan telah "berhasil memediasi pertukaran tawanan baru antara Federasi Rusia dan Republik Ukraina."

Kiev dan Moskow telah mengadakan beberapa putaran pertukaran tawanan selama perang yang berlangsung lebih dari dua tahun. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home