Zelenskyy Tawarkan Pengunduran Diri, Ganti Keanggotaan Ukraina di NATO

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Minggu (23/2) – menjelang peringatan tiga tahun invasi Rusia – bahwa ia siap mengundurkan diri sebagai presiden Ukraina jika itu berarti Kiev akan diterima dalam aliansi militer NATO.
Zelenskyy telah menghadapi kritik keras dari pemerintahan baru Amerika Serikat dan mengatakan ia ingin bertemu Donald Trump sebelum presiden AS bertemu dengan mitranya dari Rusia, Vladimir Putin.
Zelenskyy telah menyerukan agar Ukraina diberi keanggotaan NATO sebagai bagian dari kesepakatan apa pun untuk mengakhiri perang, tetapi aliansi yang dipimpin Washington enggan memberikan janji.
“Jika ada perdamaian untuk Ukraina, jika Anda benar-benar membutuhkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, saya siap. ... Saya dapat menukarnya dengan NATO,” kata Zelenskyy dalam konferensi pers di Kiev, seraya menambahkan ia akan mengundurkan diri “segera” jika perlu.
Zelenskyy dan Trump terlibat dalam perang kata-kata sejak pejabat AS dan Rusia bertemu pekan lalu di Arab Saudi untuk perundingan tingkat tinggi pertama mereka dalam tiga tahun. Langkah itu mengguncang kebijakan Barat untuk mengisolasi Kremlin dan membuat marah para pemimpin Ukraina dan Eropa karena mereka tidak diundang.
Dalam serangkaian serangan verbal selama seminggu terakhir, Trump telah mencap Zelenskyy sebagai "diktator," secara keliru mengklaim Ukraina "memulai" perang dan mengatakan, bertentangan dengan jajak pendapat independen, bahwa Zelenskyy tidak populer di dalam negeri.
Zelenskyy mengatakan dia tidak "tersinggung" oleh komentar Trump dan siap untuk menguji popularitasnya dalam pemilihan umum setelah darurat militer berakhir di Ukraina. "Orang akan tersinggung dengan kata 'diktator,' jika dia seorang diktator," kata Zelenskyy dalam konferensi pers.
"Saya sangat ingin Trump saling memahami," katanya, seraya menambahkan bahwa "jaminan keamanan" dari presiden AS "sangat dibutuhkan."
Pemimpin Ukraina itu juga meminta Trump untuk bertemu dengannya sebelum pertemuan puncak dengan Putin. Ia menambahkan bahwa telah ada "kemajuan" dalam kesepakatan untuk memberikan Amerika Serikat akses istimewa ke sumber daya penting Ukraina.
Sementara itu, dilaporkan bahwa Ukraina tidak dapat berkompromi mengenai kemerdekaan, integritas teritorial atau kedaulatan, kata ajudan utama presiden Ukraina, Andriy Yermak, pada konferensi pers di Kiev pada hari Minggu. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti

KPK Lelang 203 Barang Sitaan Kasus Korupsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melelang 203 barang rampasan dari berb...