Zimbabwe Bekukan Uang Lokal, Ganti Dolar AS
ZIMBABWE, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Zimbabwe memutuskan untuk menonaktifkan mata uang lokal dan pada saat bersamaan meresmikan sistem penggunan mata uang asing selama periode hiperinflasi.
Mulai Senin (15/6) mendatang warga Zimbabwe bisa menukarkan uang tunai hingga 175 kuadriliun dollar Zimbabwe (Z$175.000.000.000.000.000) untuk USD 5.
Saldo yang lebih tinggi akan ditukar pada kurs Z$35 kuadriliun untuk USD 1.
Langkah ini telah "tertunda untuk waktu yang sangat lama," kata Gubernur Bank Sentral John Mangudya, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (12/6).
“Kami tidak bisa memiliki dua sistem mata uang yang berbeda. Oleh karena itu kita harus menjaga integritas sistem penggunaan mata uang berbeda-beda atau dolarisasi di Zimbabwe."
Melalui sistem ini, warga Zimbabwe memiliki waktu sampai akhir September untuk menukarkan mata uang dollar lokal ke dollar Amerika Serikat atau mata uang Afrika Selatan, rand.
Ketika hiperinflasi terjadi enam tahun lalu, mata uang asing seperti dolar AS dan rand mulai dipakai.
Hiperinflasi di Zimbabwe menyebabkan kelangkaan barang-barang pokok, toko-toko harus mengubah harga barang mereka beberapa kali sehari, dan warga Zimbabwe harus mengangkut uang dengan gerobak.
Uang kertas terakhir yang dicetak oleh Zimbabwe bernilai Z$100 miliar, yang masih belum cukup untuk membeli tiket bus.
Ekonomi Zimbabwe mengalami kesulitan sejak kebijakan pemerintah merebut lahan milik warga berkulit putih pada 2000, yang menyebabkan jatuhnya ekspor negara tersebut. (bbc.com)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...