Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 21:48 WIB | Rabu, 11 Maret 2015

Zulkifli Hasan: Budayawan dan Cendekiawan Alergi Parpol

“Mereka seperti alergi (dengan parpo), tapi mereka mau partainya bagus dan berbudaya.”
Zulkifli Hasan (kedua kiri) saat menjadi pembicara dalam diskusi buku Kebudayaan Dalam Politik karya Radhar Panca Dahana di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Rabu (11/3). (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Perkembangan dunia politik Tanah Air yang lekat dengan pertarungan kekuasaan membuat banyak pihak pesimistis. Para elite yang tampaknya bermain semakin ‘liar’ membuat pamor si kerah putih menurun drastis di mata masyarakat.

Ketua MPR RI yang terpilih menjadi Ketum PAN, Zulkifli Hasan berpandangan di kalangan cendikiawan dan budayawan, partai politik (parpol) seakan dihindari.

“Mereka seperti alergi (dengan parpol, Red), tapi mereka mau partainya bagus dan berbudaya,” ujar Zulkifli saat menjadi pembicara dalam diskusi buku Kebudayaan Dalam Politik karya Radhar Panca Dahana di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Rabu (11/3).

Padahal, budaya adalah rahim dan ibu kandung dari partai politik sendiri. Di antara banyak kalangan yang pesimistis dengan kiprah politik Tanah Air, Zulkifli mengaku menjadi salah satu pihak yang masih menaruh harapan serta optimistis terhadap dunia yang menjadi pilar berdirinya sebuah negara ini.

Berbagai masalah politik yang tengah dihadapi Indonesia, menurutnya adalah langkah menuju kedewasaan berdemokrasi yang baik.

Apabila dibandingkan dengan negara lain, Zulkifli memandang politik Indonesia yang kadang-kadang brutal masih jauh lebih teratur.

“Thailand saja belum berhasil mengembangkan proses demokrasi di negaranya. ini adalah hal yang harus kita lewati untuk menuju kedewasaan hukum,” ujar Zulkifli.

Tentu saja untuk menuju kedewasaan demokrasi dan politik yang lebih sehat, partai-partai politik harus kembali ke tujuan awalnya mementingkan kepentingan rakyat dan berkiblat pada dasar negara, yakni Pancasila.

“Untuk memimpin parpol pun harus mengorientasikan diri pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia. Parpol tidak boleh berjarak dengan rakyat, tapi harus merangkul rakyat,” katanya.

Zulkifli yakin, kini Indonesia tengah menuju pada jalan demokrasi yang benar. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home