15.000 Pengungsi Yazidi Irak Ditampung di Suriah
KAMP NEWROZ, SATUHARAPAN.COM – Badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) bersama lembaga masyarakat setempat membantu sekitar 15.000 pengungsi Irak, yang sebagian besar dari komunitas Yazidi di kamp Newroz di dekat Al Qamishli, di Suriah.
Pressrelease UNHCR hari Juamt (15/8) menyebutkan bahwa puluhan ribu orang Yazidi melewati Semalka di perbatasan dan memasuki Suriah dalam sepuluh hari terakhir. Mereka dalam keadaan kelelahan dan menderita trauma setelah berhari-hari berjalan di pegunungan Sinjar dalam suhu yang membakar, dan dalam kondisi tanpa makanan dan air.
Mereka melarikan diri dari serangan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di wilayah Irak utara. Mereka berjalan berjam-jam, bahkan berhari-hari untuk menyelamatkan diri dari pembunuhan oleh NIIS. “Mereka sangat lemah, haus, dan lapar, terutama perempuan dan anak-anak, dan banyak yang terluka dan tanpa diobati,” kata UNHCR.
Kamp Newroz saat ini menampung lebih dari 15.000 orang Yazidi dari Irak, dan ratusan lainnya tinggal di desa-desa dan kota-kota terdekat di sekitar Al Qahtaniyyeh dan Ras Al Ain. Namun sebagian pengungsi kembali ke Irak untuk bersatu kembali dengan keluarga di daerah Dohuk Kurdistan utara. Namun demikian, setiap hari terus berdatangan ribuan pengungsi.
UNHCR menyebutkan banyak keluarga pengungsi yang terpisah, tersebar antara Sinjar, Suriah dan wilayah Kurdistan Irak. Anak-anak terpisah dari orangtua mereka, karena dibunuh, diculik atau hilang dalam kekacauan.
“Mayoritas anak-anak sekarang dengan kakek-nenek mereka, sepupu atau kerabat yang lebih jauh,” kata UNHCR. Banyak pengungsi yang melaporkan bahwa mereka harus meninggalkan orangtua mereka yang tidak bisa dibawa, dan ingin tahu apakah mereka masih hidup.
Mereka juga memberi laporan tentang gadis-gadis muda dan perempuan yang dipaksa untuk tetap tinggal di Sinjar, dan dijual. Keluarga lain mengatakan bahwa laki-laki muda mereka telah dibunuh.
Masyarakat Suriah disebutkan menyambut para pengungsi, menyediakan transportasi, memasak makanan panas di rumah dan mengantarkan mereka ke kamp, serta menyumbangkan pakaian.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...