Dalam Pertemuan Puncak, BRICS akan Luncurkan Bank Infrastruktur
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – BRICS (Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan) atau kumpulan lima negara berkembang dunia baru, dijadwalkan akan meluncurkan Bank Infrastruktur dalam salah satu agenda dari pertemuan puncak pekan ini yang akan berlangsung di kota kecil Ufa, Rusia mulai Rabu (8/7) sampai dengan Sabtu (11/7).
Seperti diberitakan reuters.com, dalam pertemuan kelima negara tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin berharap dengan munculnya bank infrastruktur dan pembangunan setidaknya membantu mengurangi dominasi Barat dari lembaga keuangan dunia dan menunjukkan Moskow tidak terisolasi.
Jumlah setoran awal para pendiri bank yang terdiri dari negara-negara anggota BRICS adalah 50 miliar dolar AS,
Tujuan dari pemberian dana tersebut yakni untuk menandingi keuangan dunia yang didominasi Barat.
“Pada pertemuan ini kita akan mengoperasionalkan dua lembaga terbesar yang ada dan merupakan kunci bagi kemajuan sesama anggota BRICS,” kata seorang pejabat Brasil yang terlibat dalam persiapan untuk pertemuan.
Pejabat itu meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ia tidak diizinkan untuk berbicara secara terbuka tentang KTT dua hari yang dimulai pada hari Rabu di Ufa, hampir 1.170 km (730 mil) tenggara dari Moskow.
Reuters.com melihat Putin saat ini tidak lagi fokus dengan krisis Ukraina akan tetapi beralih untuk melihat pendanaan atau pembiayaan negara-negara berkembang, terutama ke negara Asia.
BRICS penting bagi Putin di tengah kebuntuan dengan Barat atas Ukraina, terutama karena Rusia menderita embargo dari Kelompok delapan negara industri.
Tetapi para ahli kebijakan luar negeri yang independen mengatakan BRICS masih jauh dari mencapai tujuan utamanya.
Usulan tentang Bank Pembangunan Baru pertama kali diusulkan pada 2012 dinilai sebagian pengamat sebagai hal yang terlambat.
Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang digelar di Brasil pada 2014, pertemuan selanjutnya akan diselenggarakan di Tiongkok, tapi urung dilaksanakan karena Tiongkok meratifikasi kesepakatan pendirian AIIB (Bank Infrastruktur dan Pembangunan Asia) pada pekan lalu.
Pasar negara berkembang lainnya seperti Turki, Meksiko, Indonesia dan Nigeria bisa bergabung sebagai mitra di kemudian hari.
KTT ini bertepatan dengan pertemuan di Ufa Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), sebuah blok keamanan yang beranggotakan Tiongkok, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan dan Uzbekistan, yang India dan Pakistan yang akan bergabung.
Putin diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Ufa. Iran memiliki status pengamat di SCO. (reuters.com).
Ikuti berita kami di Facebook
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...