Dampak Twit Palsu Gedung Putih Dibom
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Kabar mencengangkan yang menyebut bahwa Gedung Putih dibom dan Presiden Obama mengalami cedera--yang ternyata adalah berita palsu, tidak pelak membuat saham Dow Jones anjlok pagi ini, Rabu (24/4).
Seisi dunia terutama Amerika Serikat dibuat kalang kabut oleh dua akun Twitter milik kantor berita Associated Press (AP) yang berkicau dengan kalimat: "Dua ledakan di Gedung Putih dan Barack Obama terluka."
Juru bicara Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commision), seperti dilansir AP masih enggan memberikan komentar. Begitu juga dengan pihak Secret Service atau pasukan pengamanan presiden AS.
Twit yang berhasil membuat panik itu, seperti dikatakan oleh koresponden AP di Istana Kepresidenan AS, Julie Pace, adalah perbuatan hacker.
Untuk meredam kepanikan, ia pun langsung memberikan penjelasan segera setelah twit itu beredar. Begitu pula dengan Sekretaris Gedung Putih bidang media, Jay Carney, yang menekankan bahwa Presiden Obama sedang berada bersamanya dan dalam keadaan baik.
Para peretas atau hacker yang disinyalir bertanggungjawab atas insiden ini adalah Syrian Electronic Army, seperti dikatakan oleh pihak AP.
Kejadian pembajakan akun Twitter kantor berita bukan baru terjadi sekali ini saja, akun Twitter milik BBC juga pernah beberapa kali berusaha di-hack, begitu juga dengan akun Twitter program berita televisi CBS News 60 Minutes.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...