Dua Perempuan Mengaku Sebagai Anak Nelson Mandela
JOHANESBURG, SATUHARAPAN.COM - Dua perempuan mengaku bahwa mereka adalah anak Nelson Mandela, mantan presiden dan tokoh rekonsiliasi Afrika Selatan. Keduanya berusaha untuk diakui bahwa Mandela adalah ayah mereka. Demikian dilaporkan media setempat mengutip pengacara yang membantu mengurus pengakuan itu.
Pada hari Senin, surat kabar Afrika Selatan, Mail & Guardian, melaporkan bahwa perwakilan keluarga Onica Mothoa dan Mpho Pule menghubungi Michael Katz, salah satu dari dua pengacara yang ditunjuk untuk melaksanakan hal-hal berkaitan dengan wasiat Mandela.
Katz yang dikonfirmasi media itu mengatakan bahwa perwakilan Mothoa dan Pule mengklaim bahwa keduanya berayahkan Mandela, ketika Mandela masih sebagai suami dari Evelyn Mase, istri pertamanya.
Sebuah laporan pada acara investigatif yang ditayangkan televisi TVM-Net, pada hari Minggu, pengacara dua orang itu menemui pimpinan pengadilan tinggi untuk menghentikan pembagian warisan seperti yang disebutkan dalam surat wasiat Mandela tentang tanah miliknya.
Wakil Kepala Pengadilan, Dikgang Moseneke, kepada wartawan di Johannesburg, hari Senin mengatakan bahwa penilaian sementara kekayaan Mandela adalah sekitar 46 juta Rand Afrika Selatan yang sepadan dengan US$ 4,1 juta atau sekitar Rp 50 miliar. "Jumlah itu tidak termasuk royalti yang diperoleh selama ini, dan masih harus diverifikasi," kata Moseneke.
Tidak untuk Uang
Wasiat Mandela itu pertama kali ditulis pada tahun 2004 dan terakhir diubah pada tahun 2008. Mandela yang merupakan ikon anti apartheid dan meninggal pada Desember lalu. Dia meninggalkan warisan untuk istrinya, Graca Machel, anggota keluarga dan juga organisasi partainya, Kongres Nasional Afrika (ANC).
Menurut Mail & Guardian, Katz mengatakan kedua perempuan itu berusaha untuk mendapatkan pengakuan sebagai keluarga Mandela, dan tidak untuk mencari uang (dari warisan).
Katz mengatakan bahwa dia akan bertemu dengan pelaksana pembagian warisan Mandela untuk membicarakan masalah itu.
Kerabat Mothoa dan Pule mengklaim bahwa di masa lalu mereka telah berusaha untuk menemui Mandela, sehingga mantan presiden itu bisa mengetahui bahwa dia adalah ayah dua perempuan itu. Namun hal itu tidak terjadi, hanya dilaporkan bahwa salah satu perempuan itu sempat bertemu.
Seorang juru bicara hukum untuk keluarga perempuan itu mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk pengujian DNA Mandela untuk memastikan bahwa mantan presiden itu punya hubungan darah dengan Mothoa dan Pule.
Kedua perempuan itu berasal dari Hammanskraal dan Bloemfontein dan telah bertahun-tahun diberitakan bahwa mereka mengklaim Mandela sebagai ayah mereka.
Mandela menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan pada tahun 1994 setelah menghabiskan 28 tahun di penjara untuk kampanye melawan pemerintahan minoritas kulit putih. Dia meninggal Desember lalu pada usia 93 setelah berjuang melawan infeksi paru-paru kronis selama berbulan-bulan. (mg.co.za)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...