Ephorus HKBP: Adat dan Budaya Batak Mempersatukan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kondisi masyarakat di Sumatera Utara sangat harmonis. Walaupun ada perbedaan agama, masyarakat tetap hidup rukun dan damai karena diikat dan dipersatukan oleh adat dan budaya.
Demikian diungkakan oleh Ephorus HKBP, Pdt Dr Darwin Lumbantobing, ketika menjawab pertanyaan Presiden Jokowi tentang keadaan masyarakat di Tanah Batak, dalam perjumpaan Pimpinan HKBP dengan Presiden, Senin siang, 27 Maret 2027 di Isana Merdeka, Jakarta.
Pada kesempatan itu, presiden yang didampingi oleh Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan Menteri Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menyinggung tentang kondisi daerah-daerah yang dikunjunginya yang pada umumnya hidup tenteram dan rukun.
"Keriuhan dan ramai-ramai soal agama hanya ramai di Jakarta, dan itu pun karena terkait pilkada. Nanti setelah April juga akan reda," ujar Presiden.
Terkait hal ini, ephorus, yang turut didampingi oleh Sekum PGI, Pdt Gomar Gultom, melanjutkan, "Walaupun agama memisahkan umat, tapi di Tanah Batak, semuanya bersatu karena faktor adat, seperti di Sipirok, dan tempat-tempat lain".
Hal lain yang disampaikan oleh ephorus adalah upaya HKBP yang kini sedang giat-giatnya merevitalisasi pendidikan dalam lingkungan HKBP.
"Dalam sejarahnya, pendidikan yang dilakukan oleh HKBP sejak zaman zending, telah membawa perubahan besar di Tanah Batak. Perubahan yang dihasilkan oleh pendidikan tersebut telah membawa kemajuan bagi putra-putri Batak sehingga dapat berpartisipasi penuh pada kemajuan dan pembangunan bangsa. Sayangnya belakangan ini, oleh rupa-rupa sebab, mengalami kemunduran yang sangat signifikan," demikian ephorus.
Untuk itulah ephorus memberitahukan bahwa tahun 2017 ini telah dicanangkan sebagai Tahun Pendidikan dan Pemberdayaan oleh HKBP.
"Kami hendak merevitalisasi seluruh institusi pendidikan dalam lingkungan HKBP. Bukan saja membenahi pendidikan secara institusional, tetapi, yang terutama, dalam pembentukan karakter warga gereja menjadi warga bangsa yang kreatif dan bertanggung-jawab", lanjut ephorus.
Dalam kaitan itu ephorus mengimbau presiden untuk memberikan dukungan, yang disambut positif oleh presiden.
Pdt Sumurung Samosir, kepala biro perencanaan HKBP, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut juga mengungkapkan upaya HKBP dalam pemberdayaan para petani di Kawasan Danau Toba, dan berharap nantinya dapat bekerjasama dengan Badan Otorita Danau Toba.
Pada kesempatan tersebut, ephorus juga mengundang presiden untuk berkunjung ke Kantor Pusat HKBP di Pearaja, Tarutung.
Terhadap hal ini presiden langsung menjawab, "Nanti kita atur pada saat kunjungan ke sana untuk Peresmian Bandara Silangit".
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...