Hanya Percaya
Apakah saya sungguh mengamini setiap janji yang dikatakan-Nya?
SATUHARAPAN.COM – ”Ini ada masalah,” kata teman saya melalui pesan di Whatsapp. Dia menceritakan kalau anaknya terancam sanksi sekolah.
”Lho, saya enggak percaya!” jawab saya melalui Whatsapp.
Akhirnya setelah mendengar penjelasannya yang panjang lebar, memang akan sulit dibuktikan kalau Si Anak akan mengumpulkan tugasnya tepat waktu, tidak ada bukti yang mendukungnya, ditambah lagi adanya kesamaan gambar dengan gambar temannya, wajar sang guru mencurigainya melakukan kecurangan.
”Tapi saya enggak percaya kalau dia melakukan itu!” kata saya kembali.
Mengapa saya tanpa ragu memercayainya? Walaupun tugasnya tidak ada di tempat semestinya, saya percaya dengan perkataannya kalau dia sudah mengumpulkan. Walaupun ada kesamaan gambar yang dia ambil dengan kawannya, saya percaya dia tidak melakukan plagiarisme.
Keesokannya, teman saya kembali memberitahu saya tentang anaknya, ternyata tugasnya tertimpa di file komputer kelas, dia memang sudah mengumpulkan. Dia sudah membuktikan bahwa dia membuatnya sendiri, tidak menjiplak hasil karya orang lain. Dan tentunya urusan administrasi di sekolah bisa terselesaikan dengan adanya bukti tersebut.
Saat itu saya tertegun, kalau terhadap seorang anak saja saya bisa memercayainya karena mengenalnya, bagaimanakah kepercayaan saya terhadap Yang Mahakuasa? Apakah saya pun benar mengenal-Nya?
Apakah saya sungguh mengamini setiap janji yang dikatakan-Nya? Apakah saya tidak pernah memalingkan wajah terhadap kesetiaan yang dituliskan-Nya? Apakah saya harus melihat bukti dahulu baru percaya?
Seharusnya hanya Sang Penciptalah yang mengenal ciptaan-Nya. Sang Ciptaan hanya percaya. Mungkin langit tidak selamanya cerah, badai kadang datang menggelora. Tetapi, janji Tuhan tidak pernah berubah. Hanya percaya.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor: Yoel M. Indrasmoro
Rubrik ini didukung oleh PT Petrafon (www.petrafon.com)
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...