ISIS Bunuh Dokter yang Tolak Ambil Organ Tubuh untuk Dijual
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Duta Besar Irak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa para militan Negara Islam (ISIS) mungkin menyelundupkan organ-organ tubuh manusia untuk membantu mendanai kampanye terornya.
Berbicara di Dewan Keamanan PBB, New York, Selasa (17/2) Mohamed Ali Alhakim mengatakan ISIS melakukan kejahatan-kejahatan paling serius melawan rakyat Irak dari semua latar belakang suku dan agama.
Menurut dia, seperti dilaporkan oleh Voice of America, banyak dari kejahatan yang dilakukan ISIS telah didokumentasikan dengan baik. Namun dalam dugaan baru yang mengejutkan, Alhakim mengatakan ia memiliki laporan-laporan bahwa militan-militan ISIS berjualan organ tubuh manusia.
Duta Besar itu mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah Irak menemukan bukti kemungkinan perdagangan organ dalam beberapa minggu ini di kuburan-kuburan massal dangkal yang masing-masing berisi 10 sampai 20 jenazah.
Diplomat itu juga menduga dalam beberapa minggu terakhir ini militan-militan ISIS telah mengeksekusi sedikitnya selusin dokter di Mosul karena mereka menolak mengambil organ-organ dari para korban.
"Beberapa mayat itu dibunuh oleh peluru, lainnya dengan pisau. Namun ketika melihat bagian punggung hilang dan ginjal-ginjalnya hilang, kita jadi bertanya-tanya apa itu," ujarnya.
Ia mengatakan ISIS memiliki akses ke bandar-bandar udara di Mosul dan kota Aleppo di Suriah, tempat mereka dapat mengirim organ-organ itu ke makelar dan pembeli internasional.
Duta Besar PBB untuk Irak, Nickolay Mladenov, mengatakan pihaknya telah melihat laporan-laporan mengenai perdagangan organ namun tidak dapat mengukuhkannya tanpa investigasi lebih jauh.
Laporan-laporan semacam itu sulit dikukuhkan, terutama karena sepertiga wilayah Irak dikuasai militan-militan itu.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...