Misionaris AS Ditangkap karena Bantu Pemberontak Kolombia
Stendal mengatakan dirinya dijebak dalam perjalanan ke area pemberontak untuk membagikan alkitab dan radio dalam rangka penginjilan.
BOGOTA, SATUHARAPAN.COM - Seorang misionaris Amerika Serikat (AS) ditahan di Kolombia terkait dugaan terlibat jaringan gerilyawan sayap kiri FARC, ujar kepolisian dan kejaksaan pada Kamis (19/02/2015).
Russell Martin Stendal, seorang misionaris Kristen yang sudah lama menjadi warga Kolombia, ditahan pada Rabu di markas pusat kepolisian di Bogota. Dia menyerahkan dirinya kepada kepolisian setelah dia mengetahui surat penahanan atas dirinya.
Pihak kejaksaan mengatakan mereka menyelidiki Stendal atas dugaan bahwa dia memberikan dukungan logistik kepada Pasukan Bersenjata Revolusioner Kolombia (Revolutionary Armed Forces of Colombia atau FARC), kelompok pemberontak utama dalam perang saudara Kolombia selama 50 tahun.
“Tampaknya dia berkolaborasi untuk mendirikan markas rahasia guna merawat pejuang yang sakit dan terluka,” kata seorang sumber dari kejaksaan kepada AFP.
Sebuah laporan kepolisian juga menyatakan dia dituduh memberikan dukungan “elektronik dan komunikasi” kepada kelompok tersebut.
Stendal diperkirakan akan didakwa dengan kasus “pemberontakan” oleh kejaksaan di departemen Cundinamarca Kolombia tengah, ujar sumber tersebut.
Media setempat melansir bahwa pengacara Stendal yaitu Eder Castro mengonfirmasikan penahanan kliennya, namun mengatakan dia seorang misionaris yang berdedikasi, bukan seorang penjahat.
Sementara itu, dalam sebuah video yang diunggah ke internet, Stendal mengatakan dirinya dijebak dalam perjalanan ke area pemberontak untuk membagikan alkitab dan radio dalam rangka penginjilan.
“Seseorang menjebak saya, dan saya masuk dalam perangkap," kata dia. (AFP/the guardian)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...