Kemenyan, Lebih dari Sekadar Mistis
SATUHARAPAN.COM – Anda pasti tahu kemenyan, bahan padat yang dibakar dan memiliki aroma khas dan identik dengann praktik-praktik paranormal. Tetapi tampaknya belum banyak yang tahu bahwa sebenarnya kemenyan sesungguhnya adalah getah kayu.
Getah kayu yang diperoleh dari pohon dengan nama latin Styrax ini dihasilkan dengan cara menoreh bagian batang pohon. Resin kering yang kemudian berwujud keping-keping keputihan, dengan tekstur keras namun rapuh serta berbau harum.
Resin kemenyan baru dihasilkan oleh pepagan, yaitu infeksi pada batang yang disebabkan oleh jamur dan menghasilkan kandungan asam benzoat serta turunannya.
Kemenyan atau disebut juga Frankincense seringkali digunakan oleh para penghayat kebudayaan lokal untuk mengiringi ritual-ritual. Oleh karena itulah popularitas kemenyan sudah meluas hingga Arab dan Mesir sejak ribuan tahun lalu. Perdagangan kemenyan terbesar terjadi di kawasan Arab dan nilainya sudah nyaris menyamai emas.
Kemenyan yang dikenal dalam perdagangan internasional adalah kemenyan Sumatera. Pohon Kemenyan tumbuh subur di hutan Tapanuli dan Humbang Hasundutan. Pohon yang juga merupakan warisan leluhur beratus tahun lamanya ini telah menjadikan Indonesia sebagai penghasil getah Kemenyan terbesar ke-2 di dunia setelelah India.
Selain sebagai pelengkap ritual, kemenyan juga mengandung zat penenang, memiliki aktivitas anti-inflamasi, dan anti-rematik. Fakta ini pun telah teruji melalui beberapa penelitian.
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...