Komposer Prancis Henri Dutilleux Tutup Usia
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Henri Dutilleux, salah satu komponis modern yang sangat terkenal di Prancis telah meninggal dunia di usia 97 tahun. Selama kariernya, ia sangat produktif menghasilkan karya-karya instrumental yang ditampilkan dalam concerto biola hingga pergelaran simfoni terkenal internasional.
Henri belajar menjadi komposer dibawah komponis Henri Paul Busser dan Maurice Emmanuel. Dua guru inilah yang menjadikannya seorang komponis yang sangat produktif dengan karya yang didominasi instrumental termasuk simfoni orkestra.
Komposer Laurent Petitgirard, seorang composer klasik dan direktur dari Colone Orchestra, rekan seperjuangan Henry mengatakan bahwa sahabatnya itu adalah seorang komponis kontemporer yang sangat langka. Mengingat karya-karya repertoar klasiknya.
Henri mendapatkan beberapa penghargaan seperti salah satunya adalah Grand Prix de Rome, yang ia peroleh pada tahun 1938. Pria ini adalah seorang pewaris musik jubah Claude Debussy karena melihat dirinya seorang tradisionalis. Karya-karyanya kadang digambarkan sebagai "modern klasik".
Karya terbarunya "Correspondences" direkam oleh Radio France Philharmonic Colonne Orchestra dibawah arahan konduktor Finlandia Esa Pekka Salonen . Rekaman keluar pada bulan Januari tahun ini tepat untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-97 tahun.
Dutilleux dianugerahi banyak penghargaan di antaranya Perancis Grand Prix National de la Musique (1967), Praemium Imperiale (1994), menerima penghargaan Legion of Honour (2004), Ernst Von Siemens Music Prize (2005), dan Hadiah Nobel of Music. Dia juga anggota UNESCO Conseil International de la Musique.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...