Kota Baltimore Berlakukan Jam Malam Akibat Kerusuhan
BALTIMORE, SATUHARAPAN.COM - Kekerasan dan penjarahan terjadi di Baltimore, Amerika Serikat, hari Senin (27/4), melukai lebih dari selusin petugas polisi dan menyebabkan sejumlah bangunan dan kendaraan terbakar.
Pasukan penjaga nasional dikerahkan di depan Balai Kota Baltimore Selasa pagi ini dan keadaan darurat telah dikeluarkan setelah kekerasan meletus di kota itu pada Senin sore. Krusuhan dipicu oleh demonstrasi kematian pemuda, Freddie Gray (25 tahun) yang ditangka polisi bulan lalu.
Sekitar 500 pengawal mendukung penegakan hukum di Baltimore, menurut juru bicara Maryland National Guard, Letnan Kolonel Charles Kohler, dengan rencana untuk meningkatkan kehadiran mereka menjadi 2.000 personel.
Banyak kebakaran dilaporkan pada Senin malam dan polisi Baltimore melaporkan orang melempari mobil pemadam kebakaran ketika petugas pemadam kebakaran bekerja memadamkan api.
Kerusuhan makin besar ketika sekolah umum di kota Baltimore ditutup dan pertandingan bisbol di Oriole Park antara Orioles dan White Sox juga ditunda.
Jam malam
Jam malam diberlakukan di seluruh kota itu, dan berlaku dari pukul 22.00 malam sampai pukul 05.00 pagi mulai hari Rabu. Jam malam akan berlangsung selama satu pekan, kata wali kota Baltimore, Stephanie Rawlings-Blake, seperti dikutip media setmpat, Baltimore Sun. Jam malam akan diperpanjang jika diperlukan.
"Ini bukan sebuah kota tanpa hukum," kata Rawlings-Blake. "Aku kehilangan kata-kata," kata dia tentang kerusuhan itu. Lima belas petugas terluka, enam dalam kondisi serius dalam kerusuhan pada hari Senin, kata Komisaris Polisi Anthony Batts, mengatakan dalam sebuah konferensi pers.
Kerusuhan itu dipicu oleh kematian Freddie Gray, 25 tahuh, yang meninggal setelah berada di tahanan polisi. Ibu Gray, berbicara pada malam setelah pemakaman, dan dia mengajukan permohonan untuk keadilan.
"Saya ingin Anda semua untuk mengupayakan keadilan bagi anak saya, tetapi tidak melakukannya dengan cara seperti ini di sini. Jangan merobek seluruh kota hanya untuk dia," kata Gloria Darden. "Ini salah."
Ujuk rasa yang didorong oleh informasi melalui media sosial terjadi sejak Sabtu terkait kematian Freddie Gray yang menderita cedera tulang belakang awal bulan ini setelah ditangkap oleh polisi kota.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...