Menjadi Saksi-saksi Kebangkitan-Nya
Yesus, yang disangkal Petrus, ternyata memilih untuk memulihkan ketimbang menghukumnya.
SATUHARAPAN.COM – ”Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.” (Kis. 10:39-41)
Di hadapan Kornelius, seorang perwira Romawi, Petrus dengan jelas menyatakan bahwa dia dan para murid adalah saksi dari kehidupan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Petrus juga menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus bukanlah dongeng karena dia telah makan dan minum bersama dengan Yesus. Kisah perjumpaan Petrus dan Kornelius berujung pada pembaptisan perwira Romawi tersebut.
Petrus akhirnya sadar bahwa berita kebangkitan tak hanya monopoli orang Israel lahiriah, tetapi juga harus diberitakan kepada bangsa-bangsa lain. Petrus pun di kemudian hari harus mempertanggungjawabkan pembaptisan Kornelius itu di hadapan para murid lainnya.
Kisah perjumpaan Petrus dan Kornelius memang indah. Namun, yang tak boleh kita lupakan ialah kenyataan bahwa Petrus, yang menjadi lantaran Kornelius percaya kepada Allah, pernah menyangkal Sang Guru tiga kali. Penyangkalan itu pastilah disesali Petrus. Namun, Petrus tidak mengambil jalan pintas sebagaimana rekannya Yudas. Petrus tahu bahwa Yesus mengasihinya. Dia menantikan saat pemulihan itu.
Dan proses pemulihan itu dimulai pada Minggu Paskah itu ketika malaikat Tuhan berbicara kepada perempuan-perempuan yang datang ke kubur Yesus, ”Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”
Di Galelia itu, Petrus melihat Yesus. Tak sekadar melihat Yesus, Petrus pun mengalami pemulihan. Yesus, yang telah disangkalnya, ternyata memilih untuk memulihkan ketimbang menghukum. Yesus bahkan menetapkan Petrus untuk menjadi saksi-saksi kebangkitan-Nya bersama para murid lainnya.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...