Menyambut Akhir Zaman
Bagi setiap orang hari ini bisa jadi adalah akhir zaman.
SATUHARAPAN.COM – Bacaan Injil Minggu 18 November 2018 berkait dengan akhir zaman. Dan penting untuk disimak, Yesus tidak menggubris pertanyaan para murid berkait waktu dan tanda. Kalau pun ada tanda, sifatnya terlalu umum.
Yesus berkata, ”Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan” (Mrk. 13:8). Tanda-tanda yang diberikan Yesus di sini terlalu biasa. Meski demikian, ayat ini sering dipakai dan dikaitkan dengan peristiwa runtuhnya gedung kembar WTC, tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta, sekarang gempa di Lombok, juga gempa dan likuefaksi di Palu.
Tetapi, jangan pula kita lupa, tanda-tanda yang diberikan Yesus itu sejatinya memang tidak dimaksudkan untuk mengecilkan hati para murid. Tidak sama sekali. Yesus menegaskan agar para muridnya tidak gelisah atas semuanya itu karena zaman baru telah tiba.
Akhir zaman sejatinya merupakan permulaan zaman baru. Karena itu, seharusnya disambut dengan penuh sukacita. Semua kehancuran kosmik tadi merupakan permulaan zaman baru. Kitab Suci tidak bertujuan menakut-nakuti, tetapi memberikan penghiburan bagi setiap orang yang mendambakan masa depan yang lebih baik, yang mengharapkan adanya perubahan, serta mengharapkan adanya dunia baru, langit baru dan bumi baru.
Daniel pun bernubuat tentang akhir zaman: ”Pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu” (Dan. 12:1). Daniel bicara soal kebangkitan orang mati, namun tidak semua orang mengalami hidup kekal. Dan sejatinya inilah berita anugerah bagi setiap orang yang setia mengikut Tuhan.
Sekali lagi, akhir zaman merupakan peristiwa yang melegakan asal kita siap menyambutnya. Tak perlu lagi kita bertanya soal waktu dan tanda. Sebab kalau mau dipikir dengan lebih saksama, bagi setiap orang hari ini bisa jadi adalah akhir zaman. Sebab tidak ada yang bisa memastikan apakah esok masih bernafas.
Namun demikian, janji-Nya belum berubah: ”Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat” (Mrk. 13:13).
Editor : Yoel M Indrasmoro
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...