NIIS Paksa Ratusan Pria Yazidi Masuk Islam
Konversi dilakukan di sebuah ruang kelas sebuah sekolah; Videonya dirilis ke publik hari Selasa
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - Ratusan pria warga minoritas Yazidi di Irak berpindah agama menjadi pemeluk Islam, menurut video yang dipublikasikan oleh kelompok jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) pada Selasa (19/8) malam.
Menurut situs iraqinews.com, konversi agama itu dilakukan dengan paksa terhadap ratusan pria Yazidi yang merupakan komunitas yang memeluk agama yang berasal dari Zoroatrianisme kuno sejak sekitar 4.000 tahun lalu.
Warga Yazidi merupakan kelompok yang paling menderita akibat serangan NIIS atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Banyak di antara mereka yang dianiaya atau dibunuh. Video NIIS itu dipublikasikan setelah jihadis ini merilis vide pemancungan terhadap wartawan Amerika Serikat, James Foley, yang menimbulkan protes luas di seluruh dunia.
Yazidi merupakan bagian dari minoritas Kurdi di Irak dan telah mengalami penganiayaan besar di bawah NIIS yang telah memaksa mereka masuk Islam atau menghadapi eksekusi.
Para saksi kejahatan ini mengatakan bahwa ratusan Yazidi menjadi korban dengan ditembak mati dari jarak dekat. Sementara perempuan dan anak-anak ada yang dikubur hidup-hidup, seperti dirilis iraqinews.com.
Perempuan menghindari eksekusi mati dikumpulkan dan dibawa sebagai budak, kata para saksi. Ancaman yang serius terhadap Yazidi adalah salah satu alasan yang digunakan Amerika Serikat untuk melancarkan serangan udara terhadap NIIS pada awal bulan ini.
Video NIIS
Video yang dirilis NIIS bertitel "Ratusan Yazidi Masuk Islam" ditampilkan tanpa memberikan indikasi pertumpahan darah. Dalam video itu militant NIIS mengatakan bahwa mereka salah paham, sehingga melarikan diri ke pegunungan Sinjar, tanah asal Yazidi.
Namun sebelumnya sejumlah saksi mengatakan bahwa warga yang berani tetap tinggal diharuskan memasang bendera putih pada rumah mereka untuk menunjukkan penyerahan secara total kepada NIIS. Jihadis yang juga disebut ISIL (Islamic State of Iraq and Levant) ini telah menyatakan kekhalifahan di Irak dan Suriah dan mengancam akan menyerang Baghdad, namun deklarasi mereka ditentang umat Islam dari berbagai negara.
Dalam video tersebut ditampilkan dua jihadis NIIS, seorang pria paruh baya berjenggot dan berpakaian hitam dengan senjata AK-47, dan seorang lainnya berseragam militer dan mengenakan topi motif kamuflase abu-abu. Dia berbicara dalam bahasa Arab dan tampaknya seperti sebuah wawancara.
"Apa yang telah dikatakan adalah kebalikan dari realitas," kata pria yang lebih tua. Dia juga mengatakan bahwa NIIS memberikan warga Yazidi dengan segala yang mereka butuhkan.
"Pria, wanita dan anak-anak telah pindah agama dan mereka senang dengan konversi mereka," kata dia dan menambahkan, "Kami menyarankan Yazidi untuk turun dari gunung dan mengkonversi keyakinan (pindah agama).”
Yang dia maksudkan adalah Pegunungan Sinjar, di mana ribuan orang, terutama Yazidi, yang takut mati di tangan para militan NIIS tengah mengungsi.
"Jika mereka tinggal di gunung, mereka akan mati kelaparan dan kehausan. Pembicaraan tentang bantuan dari negara-negara Barat dan pengacau adalah kebohongan. Jika mereka pindah agama, kami akan memberikan mereka segala yang mereka butuhkan. Mereka akan hidup bahagia,” kata dia.
Video itu kemudian menunjukkan puluhan warga Yazidi pria turun dari bus, dan berjalan melewati truk dengan senjata anti-pesawat yang dijaga militan NIIS. Kemudian, ratusan orang duduk di lantai apa yang tampaknya merupakan sebuah ruang kelas sekolah dengan bendera NIIS hitam terpampang di dinding belakang.
Para laki-laki sebagian besar masih muda itu tengah bersiap ritual konversi. "Sekarang Anda adalah kafir. Setelah ini Anda akan menjadi Muslim dan Anda akan memiliki hak," kata seorang militant NIIS kepada mereka. "Tirukan ucapan saya!" kata dia.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...