Parlemen Eropa Mengakui Negara Palestina
STRASBOURG, SATUHARAPAN.COM - Parlemen Eropa menyatakan pada prinsipnya sangat mendukung pengakuan negara Palestina, pada hari Rabu (17/12), menyusul serangkaian penilaian tentang masalah tersebut oleh negara-negara Uni Eropa pada pertemuan di Strasbourg, Prancis.
Keputusan Parlemen Uni Eropa ini membuat marah Israel. Parlemen Eropa menyetujui hal itu dengan suara 498 mendukung, 88 menolak, dan 111 abstain. Namun perdebatan itu juga diwarnai adanya gerakan yang telah mendesak agar negara-negara anggota Uni Eropa mengakui negara Palestina tanpa syarat.
Mosi itu menyatakan bahwa parlemen "mendukung prinsip pengakuan negara Palestina dan solusi dua negara, dan percaya hal ini harus berjalan seiring dengan perkembangan perundingan damai, yang harus maju."
Suara keputusan tu terjadi beberapa jam setelah pengadilan Eropa memerintahkan Uni Eropa untuk mendrop kelompok Islam Palestina Hamas dari daftar hitam terorisme dengan alasan teknis.
Kelompok sosialis, hijau dan kelompok kiri radikal di Parlemen Eropa menyatakan seruan untuk secara langsung pada pengakuan negara Palestina.
Namun pimpinan partai rakyat dari sayap tengah-kanan di Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, yang termasuk kelompok terkemuka di parlemen, memaksa mereka ke dalam gerakan kompromi dngan mengaitkan pada pembicaraan damai.
"Tidak ada pengakuan tanpa syarat segera (tentang kenegaraan)," kata Kepala EPP, Manfred Weber.
Tapi rekannya dari kubu sosialis, Gianni Pittella, menilai bahwa hal itu adalah "keputusan bersejarah" dan "kemenangan bagi seluruh parlemen".
Beberapa parlemen Eropa telah berhasil dengan mosi yang mendesak pemerintah mereka untuk mengakui negara Palestina dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu merupakan upaya untuk menekan Israel untuk kembali pada proses perdamaian yang sekarang kondisinya hampir mati.
Perancis, Inggris, Spanyol, Irlandia dan Portugal melakukan hal itu. Sementara Swedia telah bergerak lebih jauh, dengansecara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara. (AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...