Parlemen Yunani Setujui Proposal Dana Talangan Baru
ATHENA, SATUHARAPAN.COM - Parlemen Yunani pada hari Sabtu (11/7) pagi menyetujui proposal dana talangan yang diajukan oleh Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras. Proposal baru itu direncanakan berjalan selama tiga tahun untuk mendapatkan US$ 59 miliar paket penyelamatan dari negara-negara dan lembaga kreditur. Paket reformasi berisi penghematan keras yang sangat mirip dengan paket yang sebelumnya ditolak oleh para pemilih dalam referendum hari Minggu lalu.
Dengan mendekatnya batas waktu yang diberikan Troika --sebutan untuk tiga pihak yang jadi kreditur Yunani (Negara-negara UE, Bank Sentral Eropa dan IMF) -- Yunani harus menghadapi kesempatan terakhir untuk dapat bertahan di zona euro. Dalam pemungutan suara di parlemen, suara yang menyatakan setuju unggul dengan margin yang besar, tetapi sejumlah anggota parlemen di koalisi pemerintah Tsipras memilih abstain atau menolak, yang menjadi pukulan serius baginya untuk mengocok ulang koalisinya.
Terdapat 250 anggota parlemen yang menyetujui rencana bailout sedangkan 300 anggota menentang atau abstain.
Proposal itu kini harus mendapatkan persetujuan dari pejabat dan lembaga-lembaga Eropa sebelum perundingan akhir untuk mengesahkan paket bailout yang komprehensif.
The New York Times melaporkan, parlemen Yunani mengambil langkah ini setelah Tsipras memutuskan untuk menyerah pada sebagian besar tuntutan kreditur. Sebagai gantinya, ia akan mendapatkan kesempatan untuk bernegosiasi bagi dana talangan baru, lebih dari sekitar US$ 270 miliar serta kesempatan untuk memperlonggat syarat pembayaran utang. Perundingan itu juga memungkinkan Yunani terhindar dari keluar dari zona euro.
Kendati demiikian Alexis Tsipras belum sepenuhnya lega karena nasib proposalnya sangat ditentukan oleh suara Jerman dan Eropa Timur yang sangat berpengaruh. Mereka ini telah mengekspresikan pesimismenya apakah Yunani akan dapat menindaklanjuti janji untuk lebih bertanggung jawab dalam kebijakan fiskal mereka.
Sementara itu warga Yunani ramai berkerumun di luar gedung parlemen Athena pada Jumat malam (10/7) untuk memprotes Tsipras yang dinilai mendadak berbalik dari sikap kerasnya selama ini. Banyak diantara mereka mengatakan merasa dikhianati setelah pada referendum hari Minggu lalu Tsipras mendesak para pemilih untuk menolak dana talangan.
Salah satu demonstran, John Papageorgiou, 45, seorang guru matematika, mengatakan ia sebenarnya lebih suka jika Yunani keluar dari zona euro dan tidak lagi menggunakan mata uang euro karena ia percaya euro hanya menguntungkan negara-negara tertentu seperti Jerman sementara merugikan negara lain, seperti Yunani.
Meskipun demikian ia merasa tidak dikhianati oleh kompromi Tsipras dan menganggap pemimpin Eropa akan mengakui bahwa utang Yunani itu ilegal. Rekannya, Maria Antonopoulou, 44, yang bekerja di sebuah perusahaan elektronik, memotong, "Kami mencintai Tsipras. Kami membutuhkan dia sebagai bangsa Yunani. Kami setia pada dia. Dibanding apa yang kami punya selama ini, dia bersih."
Tsipras sebelumnya mengatakan akan mengundurkan diri jika parlemen menolak proposal yang dia ajukan, yang membutuhkan sedikitnya 151 suara di parlemen. Yanis Varoufakis, mantan menkeu yang mengundurkan diri pada hari Senin, menulis di Twitter bahwa dirinya tidak akan turut berpartisipasi karena 'alasan keluarga.'
Prancis telah menyambut baik proposal baru tersebut. Proposal ini tidak akan serta-merta memberikan dana talangan kepada Yunani namun diyakini akan menjadi lampu hijau formal bagi dijalankannya perundingan atas dana talangan yang sudah habis masa berlakunya 30 Juni lalu. Dengan berjalannya perundingan nanti, setidaknya awan gelap yang selama ini menyelimuti perekonomian Yunani dapat dilenyapkan dan Bank Sentral Eropa diharapkan dapat memperpanjang dana darurat yang baru-baru ini dibekukan yang menyebabkan perbankan Yunani tutup sejak 29 Juni.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...