Paus Kutuk Pembunuhan Orang-orang Kristen di Timur Tengah
SANTA CRUZ, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus mengutuk pembunuhan orang-orang Kristen di Timur Tengah dan menyebutnya sebagai 'genosida' dan 'perang dunia ketiga' dalam pidato di sebuah pertemuan yang diberi nama Pertemuan Dunia Gerakan-gerakan Populer di Santa Cruz, Bolivia hari Kamis (9/7)..
Paus menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang bahaya yang dihadapi oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia, termasuk di wilayah yang dikotrol oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
"Hari ini kita kecewa melihat bagaimana di Timur Tengah dan tempat lain di dunia banyak saudara-saudara kita yang dianiaya, disiksa dan dibunuh karena iman mereka kepada Yesus," katanya, sebagaimana dilaporkan oleh International Business Times mengutip Firstpost.
"Dalam perang dunia ketiga ini, yang dilancarkan sedikit demi sedikit, dan yang kita alami sekarang, suatu bentuk genosida tengah berlangsung, dan itu harus diakhiri."
Paus berada di Bolivia sebagai bagian dari tur tiga negara di Amerika Selatan, yang juga termasuk Ekuador dan Paraguay - negara termiskin di benua itu.
Komentar Paus Francis dinyatakan di tengah bangkitnya penganiayaan baru-baru ini atas orang-orang Kristen di tangan militan. Pada bulan Februari, ISIS merilis sebuah video yang menunjukkan 21 warga Kristen Mesir yang ditawan di sebuah pantai yang diyakini berada di Libya. Para tawanan dipaksa berlutut dan dipancung.
Video lain diposting pada bulan April menunjukkan sekitar 30 orang Kristen Ethiopia ditembak dan dipenggal oleh militan ISIS di Libya. Seorang juru bicara ISIS dilaporkan mengatakan pada waktu itu bahwa pembunuhan itu dilakukan terhadap "pengikut salib," dan mengancam akan membunuh lebih banyak orang Kristen kecuali mereka masuk Islam.
Seusai berbicara di pertemuan itu, Paus Fransiskus melanjutkan kegiatannya dengan melayani ibadah Jumat Agung. Di sana Paus Fransiskus berkhotbah, dan mengatakan, "Kami melihat di dalam kamu saudara-saudara kita dianiaya, dipenggal dan disalib karena iman mereka di dalam kamu, di depan mata kita atau sering di tengah kebisuan kita."
Parlemen Eropa juga mengutuk penganiayaan terhadap orang Kristen di Timur Tengah. Dalam laporan bulan Maret, ditemukan bahwa lebih dari 70 persen dari orang-orang Kristen Irak dan lebih dari 700.000 orang Kristen Suriah telah dipaksa meninggalkan negara mereka sejak 2011.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...