PBB dan Paus Dukung Pemulihan Hubungan AS-Kuba
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Paus Fransiskus mendukung pemulihan hubungan antara Amerika Serikat dan Kuba. Paus mengucapkan selamat kepada AS dan Kuba atas pengumuman bersejarah tentang perbaikan hubungan di antara Washington dan negara pulau di Karibia dengan sistem komunisme itu.
"Bapa Suci ingin menyampaikan ucapan selamat yang hangat untuk keputusan bersejarah yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat dan Kuba untuk menjalin hubungan diplomatik, dengan tujuan mengatasi kesulitan, untuk kepentingan warga kedua negara, yang telah menandai sejarah mereka,"kata pernyataan yang dikeluarkan Vatikan.
Pernyataan itu menyebutkan Paus telah mengirimkan surat ke AS dan pemimpin Kuba dalam beberapa bulan terakhir dan pada Oktober menawarkan untuk "memfasilitasi dialog yang konstruktif, sehingga solusi dapat diterima kedua belah pihak."
Vatikan akan "terus menjamin dukungan untuk inisiatif kedua negara yang akan memperkuat hubungan bilateral mereka," kata pernyataan itu.
Vatikan berada di tengah-tengah upaya untuk mempromosikan demokratisasi di Kuba. Kunjungan paus Yohanes Paulus II pada tahun 1998 dan Paus Benediktus XVI pada tahun 2012 dipandang sebagai tonggak dalam pemulihan hubungan antara Vatikan dan rezim komunis itu.
Tetangga Yang Baik
Sementara itu, Sekjen PBB, Ban Ki-moon, hari Rabu (17/12) menyambut keputusan bersejarah oleh Amerika Serikat dan Kuba untuk menormalkan hubungan dan PBB menawarkan bantuan untuk mengembangkan hubungan baru tersebut.
"PBB siap untuk membantu kedua negara untuk menumbuhkan hubungan bertetangga yang baik di antara mereka," kata Ban dalam konferensi pers di markas PBB di New York.
Ban juga mengucapkan terima kasih Presiden AS, Barack Obama, dan Presiden Kuba, Raul Castro, "yang mengambil langkah penting ini menuju normalisasi hubungan" dan menggambarkan hal ini sebagai "berita yang sangat positif."
Obama mengumumkan sebelumnya bahwa Amerika Serikat akan memulihkan hubungan diplomatik dengan Kuba setelah pembekuan lima dekade dan membuka kedutaan besar di Havana setelah pembebasan dua orang Amerika.
Ban mengingatkan bahwa Majelis Umum PBB telah mengadopsi lagi tahun ini resolusi yang mendukung dicabutnya embargo AS terhadap Kuba dan menempatkan negara itu pada jalan menuju normalisasi hubungan.
Amerika Serikat memberlakukan embargo ekonomi terhadap negara komunis itu pada tahun 1960, pada puncak Perang Dingin, dan setahun kemudian memutuskan hubungan diplomatik. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...