DUNIA
Penulis: Prasasta
21:45 WIB | Rabu, 10 Juli 2013
PBB Mengutuk Serangan Bom di Pinggiran Kota Beirut
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Utusan PBB untuk Lebanon, Derek Plumbly mengutuk keras ledakan bom yang meledak di pinggiran kota Beirut hari Selasa (9/7), seperti diberitakan situs un.org.
"Tindakan pengecut seperti kekerasan bertujuan menggoyahkan negara dan menyebarkan ketakutan di kalangan penduduk dan benar-benar tidak dapat diterima," kata Derek Plumbly.
Lebih lanjut Derek Plumbly, mengatakan bahwa pimpinan Lebanon yang ada saat ini senantiasa menggalang kekuatan melawan ancaman yang tidak terlihat tersebut, masyarakat harus bekerja untuk memperkuat keamanan Libanon.
"Pemimpin Lebanon dan partai politik harus menggalang bersama-sama melawan ancaman tersebut terhadap keamanan negara mereka dan stabilitas dan bekerja untuk memperkuat peran lembaga Negara Libanon." kata Plumbly.
Ledakan yang terjadi terjadi pada Selasa (9/7) pagi di tempat parkir dari daerah yang padat penduduk di pinggiran Bir El-Abed, setidaknya 50 orang terluka dalam serangan itu, yang belum ada kelompok yang sejauh ini menyatakan bertanggung jawab.
Mr Plumbly, yang dijadwalkan akan melaporkannya ke Dewan Keamanan hari ini dalam pertemuan tertutup di Lebanon, menyampaikan simpati yang mendalam kepada orang yang terluka dalam ledakan itu dan berharap mereka cepat sembuh.
"Koordinator Khusus berharap kejadian hari ini akan diselidiki dan pelakunya dibawa ke pengadilan secepatnya," tambah Plumbly.
Setelah pembicaraan tertutup di Lebanon (9/7), Duta Besar Amerika Serikat bagi Lebanon, Rosemary Di Carlo, yang kendali selama sebulan, mengatakan bahwa 15 anggota telah menyatakan dukungan kuat bagi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan semua pasukannya kontribusi negara.
Dia mengatakan bahwa anggota Dewan Hak Asasi Manusia telah mencatat kondisi saat ini relatif tenang, mereka juga menyatakan keprihatinan yang mendalam pada peningkatan kekerasan yang terjadi di perbatasan dari Suriah ke Lebanon, serta serangan yang sedang berlangsung, penculikan dan penyelundupan senjata di sepanjang Suriah -Lebanon perbatasan.
Dia mengatakan bahwa Dewan Hak Asasi Manusia juga mengutuk pemboman hari ini di Beirut dan menyatakan kebutuhan untuk "berbicara dengan satu suara" pada hal-hal mengenai integritas teritorial Lebanon. Para anggota juga menyampaikan terima kasih kepada rakyat dan Pemerintah Lebanon untuk menerima lebih dari 590.000 orang yang telah melarikan diri dari kekerasan di Suriah. Mereka juga telah menyatakan perlunya dukungan internasional untuk membantu krisis kemanusiaan alamat Lebanon dipicu oleh konflik yang sedang berlangsung di Suriah.
Editor : Yan Chrisna
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...