Penelitian Arkeologi, Yesus Punya Saudara Seibu
SATUHARAPAN.COM – Laporan arkeologi terbaru baru dan klaim dari pakar Alkitab Ben Witherington III menunjukkan bahwa Yesus mungkin memiliki saudara seibu.
Witherington, yang adalah profesor Perjanjian Baru dari Asbury Theological Seminary serta pendeta ditahbiskan di Gereja Methodist (United Methodist Church), baru-baru ini menyingkap kesalahan klaim lama bahwa Yesus adalah anak tunggal Maria. Witherington menyatakan kepada CNN, Rabu (11/3) bahwa Yakobus adalah saudara Yesus Kristus.
Klaim mengikuti penemuan arkeologi pada 2002 kotak tulang (osuarium) berusia 2.000 tahun dengan tulisan bahasa Aram “Yakobus, anak Yusuf, saudara Yesus.” Penemuan unik mendukung kecurigaan bahwa Yesus bukan anak tunggal Maria dan Yusuf. Ini juga berdasarkan bagian Alkitab mengacu untuk saudara-saudara Yesus.
Ayat Alkitab yang bersangkutan, Markus 6: 3 mengatakan “Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada di sini bersama kita?” Lalu mereka menolak Dia.”
Bukti lebih lanjut ditemukan dalam surat Paulus menulis kepada jemaat Galatia: “Lalu, tiga tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku menumpang lima belas hari di rumahnya. Tetapi aku tidak melihat seorang pun dari rasul-rasul yang lain, kecuali Yakobus, saudara Tuhan Yesus” (Gal. 1:18-19).
Selama berabad-abad para rohaniwan mempertanyakan apakah referensi untuk “saudara” dan “saudara perempuan” itu literal atau kiasan. Witherington menyatakan bahwa sangat mungkin bahwa Maria memiliki anak setelah kelahiran yang ajaib dari Yesus Kristus.
Perjanjian Baru tidak mengatakan apa-apa tentang Maria menjadi perawan abadi Witherington berkata,” dikatakan bahwa Maria perawan saat mengandung Yesus. Namun, tentu saja itu menyiratkan bahwa dia memiliki anak lagi setelah itu. Dan, itu berarti saudara-saudaranya adalah benar saudara-saudaranya. Alias bukan kiasan.”
Jika benar, klaim ini akan membuat Yakobus adalah saudara tiri Yesus, dan anak tiri Allah.
Dalam wikipedia.org dijelaskan bahwa keperawanan abadi Maria adalah dogma Gereja Katolik Roma (Catechism of the Catholic Church §499 ). Juga, tercatat dalam liturgi Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental yang berulang kali merujuk Maria sebagai “Sang Perawan Abadi”. Dogma ini menetapkan bahwa keperawanan Maria nyata dan kekal bahkan di dalam peristiwa melahirkan Sang Putra Allah menjadi seorang manusia. Maka, menurut dogma gereja ini, Maria selalu perawan (Bahasa Yunani á¼ειπάρθενος, aeiparthenos) selama masa hidup duniawinya. Ini menjadikan Yesus sebagai satu-satunya putra biologis Maria.
Tradisi umum ini mengenai keperawanan abadi Maria adalah salah satu unsur dari teologi kuat tentang Theotokos baik di tradisi Timur maupun Barat, dan menjadi sebuah bidang penelitian yang dikenal dengan nama Mariologi. (jpost.com)
Baca juga:
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...