Perekonomian China Tidak Stabil, Bursa Asia Variatif
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah tantangan besar tampaknya sedang menghampiri perekonomian China. Seperti dikabarkan Bloomberg, akibat nak turunnya perekonomian China belakangan ini, performa saham Asia pun tercatat melemah pada Selasa (28/5) pagi ini.
Para investor asing juga tengah menanti laporan kepercayaan konsumen Amerika Serikat. Indeks saham MSCI Asia Pasifik melemah 0,4 persen ke level 136,30 pada pukul 10.16 waktu Tokyo.
Sebelumnya indeks saham juga telah melemah beberapa hari ini di tengah spekulasi The Fed yang berencana mengurangi pembelian obligasi, seiring membaiknya perekonomian Amerika Serikat dan data manufaktur China meleset dari perkiraan.
Indeks saham Topix Jepang dan Nikkei 225 bergerak diantara untung dan melemah. Indeks Nikkei naik tipis 0,5 persen ke level 14.205,67 sementara Topix broader naik 0,4 persen ke level 1.158,38.
Kemudian indeks saham Korea Selatan, Kospi naik 0.1 persen. Pada awal perdagangan saham, indeks saham Hongkong Hang Seng naik 0.2 persen.
Chief Asia and Emerging Market Strategist dari JP Morgan Chase and Co., Adwian Mowat mengatakan, masih banyak investor asing yang belum memposisikan diri di Jepang. Saya akan menyarankan mereka beralih ke saham konsumer. Barulah setelah itu kita akan terus memantau revisi laba hingga cukup untuk membeli saham Jepang.
Saham-saham penggerak bursa Jepang seperti Fast Retailling Co. tercatat naik 1,5 persen, Sony Corp. naik 2,8 persen, Mazda Motor Corp naik 3.2 persen.
Berbeda dengan beberapa saham emiten sekuritas yang melemah seperti Nomura Holdings Inc yang turun 1,6 persen dan Matsui Securities Co. melemah 3,5 persen.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...