Polisi Tegas Gagalkan Serangan pada Gereja di Jogja
BANTUL, SATUHARAPAN.COM – Ratusan aparat kepolisian Bantul menggagalkan penyerangan Gereja Baptis Saman yang dilakukan Front Jihad Islam (FJI), Selasa (14/7) sore. Mereka minta gereja ditutup karena belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Puluhan anggota FJI mendatangi Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Sewon Bantul lokasi gereja. Namun, 100-an personel kepolisian Polsek Sewon dan Polres Bantul telah berjaga di lokasi.
Polisi membentuk pagar betis mencegah massa ormas menuju gereja. Setelah menghentikan kendaraan yang mengangkut kelompok intoleran ini, polisi menyita benda-benda perusak misalnya tongkat besi. Komandan FJI Abdurahman mengatakan, mereka menuntut agar peribadatan di gereja itu dihentikan serta papan nama gereja dicabut.
“Polri sudah bilang rumah tinggal tidak boleh jadi tempat ibadah, ayo kita masuk terserah mau ditangkap,” teriak Abdurahman.
Namun, polisi memerintahkan perwakilan ormas agar menghentikan aksinya. Massa pun membubarkan diri saat waktu berbuka puasa.
Kepala Bagian (Kabag) Ops Polres Bantul Kompol Qori Handoko menyatakan, lembaganya tidak dapat mencabut begitu saja plang gereja Baptis Saman, lantaran otoritas gereja kini tengah mengurus izin.
“Kami hanya memfasilitasi dan mengamankan supaya tidak ada bentrok, soal masukan ormas akan kami sampaikan ke Pemkab Bantul yang lebih berwenang,” terang Qori kepada massa ormas.
Menurut Qori, masalah gereja Baptis Indonesia Saman sudah dibahas di tingkat pemerintah. Peribadatan di gereja itu sementara dihentikan selama perizinan belum turun. (harianjogja)
Ikuti berita kami di Facebook
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...