Ribuan Mahasiswa UI Antusias Tonton Wayang Kulit
DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Ribuan pengunjung antusias mendatangi Ruang Utama Balairung UI, Depok menyaksikan pementasan wayang kulit purwa dengan lakon “Karna Tandhing”, yang didalangi oleh Ki Manteb Soedarsono, Jumat (26/9) siang. Pengunjung didominasi oleh kalangan mahasiswa dan staf UI.
Pementasan wayang ini merupakan bagian dari rangkaian festival Wayang Goes to Campus (WGTC) 2014, yang berlangsung selama sepekan, 23-27 September 2014.
Lakon “Karna Tandhing” bercerita tentang kegelisahan hati Duryudana, Raja di Astinapura atas meninggalnya sang adik, Dursasana. Prabu Salya, Raja Mandaraka, memberikan nasihat kepada Duryudana, menantunya, agar melupakan peristiwa gugurnya sang adik. Salya terus memberikan bimbingan spritual kepada Duryudana agar memiliki jiwa ksatria yang tangguh. Sementara itu Karna, menantu Salya bersedia menjadi abdi Duryudana melawan Arjuna, pembunuh Dursasana.
Arjuna merasa sedih karena akan berperang melawan saudaranya, Karna. Kresna pun memberikan pandangan bahwa berperang melawan Karna adalah menegakan keadilan, kebenaran dan keadilan.
Arjuna bersama Kresna telah siap bertempur di padang Kurusetra melawan Karna. Setelah melakukan pergulatan dengan mengeluarkan masing-maisng pusaka, akhirnya Karna gugur ditangan Kresna dan kematiannya diratapi oleh Dewi Kunti, ibu Karna.
Pantauan satuharapan.com pengunjung tampak seksama menyimak pementasan wayang, walaupun dialog wayang dalam berbahasa Jawa dan tidak dilengkapi dengan bantuan penerjemah. Pengunjung memadati tempat pementasan sebelum acara dimulai.
Usai pementasan, pengunjung menghampiri Ki Manteb Soedarsono dan mengajak foto bersama. “Saya sangat gembira hari ini, pementasan kali berlangsung sukses,” kata Ki Manteb ketika dihampiri pengunjung pementasan wayang.
Pertunjukan Wayang Potehi
Petang harinya rangkaian festival WGTC untuk hari Jumat (26/9) ditutup dengan pertunjukan wayang potehi dengan lakon “Sie Jin Kwi Ceng Tang” dengan dalang Ki Mujiono. Lakon berkisah tentang pemberontakan petani di era Dinasti Song. Pementasan wayang potehi dilaksanakan di Gedung Annex, Kampus UI Depok.
Wayang potehi merupakan wayang yang dibawa dari keturunan Tionghoa, penampilan wayang mirip dengan boneka tangan. Berbeda dengan pementasan wayang purwa, pengunjung pertunjukan wayang potehi sedikit dan jumlahnya hanya puluhan.
festival WGTC diadakan oleh Komunitas Wayang UI, selain pementasan wayang WGTC menghadirkan acara diskusi, pameran dan bazaar. Besok sabtu (27/9) festival WGTC ditutup dengan pementasan wayang kulit purwa semalam suntuk, dimulai jam 19.00 WIB. Semua acara festival WGTC terbuka untuk umum dan gratis.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...