Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 19:45 WIB | Kamis, 19 Desember 2013

Sambut Hari Natal Gereja Ayam Zaman Kolonial Dibersihkan

Sambut Hari Natal Gereja Ayam Zaman Kolonial Dibersihkan
Gereja Ayam peninggalan Belanda menyimpan banyak nilai sejarah, salah satunya adalah Alkitab berbahasa Belanda yang usianya sudah satu abad. Alkitab ini masih tersimpan dengan rapi dan sedang dibersihkan jelang Hari Natal pada Kamis (19/12) (Foto-foto : Dedy Istanto).
Sambut Hari Natal Gereja Ayam Zaman Kolonial Dibersihkan
Alkitab tebal berbahasa Belanda yang dibuat sekitar tahun 1885 tersimpan dalam lemari kaca di atas mimbar Gereja.
Sambut Hari Natal Gereja Ayam Zaman Kolonial Dibersihkan
Adimin koster (penjaga gereja) yang sudah dari tahun 1957 menjaga dan merawat gereja sedang membersihkan tempat pembaptisan dan cawan yang merupakan peninggalan kolonial Belanda.
Sambut Hari Natal Gereja Ayam Zaman Kolonial Dibersihkan
Suasana mimbar Gereja Ayam yang sudah diisi dengan sebuah pohon Natal untuk menyambut Hari Raya Natal.
Sambut Hari Natal Gereja Ayam Zaman Kolonial Dibersihkan
Pohon hias lampu yang berada di halaman Gereja sudah terpasang untuk menyambut Hari Raya Natal pada 25 Desember nanti.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gedung Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Pniel atau yang biasa disebut Gereja Ayam peninggalan jaman kolonial Belanda yang terletak di Jalan Raya Pasar Baru, Jakarta Pusat jelang Hari Raya Natal mulai dibersihkan, Kamis (19/12).

Gereja yang berusia seabad ini merupakan rumah ibadah tua dirancang oleh arsitektur Ed Cuypers dan Hulswit tahun 1913 dan 1915 yang awalnya diberi nama Gereja Baru. Sebagai bagian dalam peninggalan bangsa Belanda Gereja Ayam ini menyimpan beberapa benda yang memiliki nilai sejarah diantaranya Alkitab berbahasa Belanda yang ditulis sekitar tahun 1885, alat musik organ, dan tempat mandi pembaptisan serta cawan.

Benda bersejarah tersebut masih berada yang diletakkan di atas mimbar gereja dan masih digunakan seperti cawan dan tempat pemandian pembaptisan. Untuk alkitab kondisinya kini rapuh karena usianya yang sudah memasuki satu abad dan tersimpan di dalam peti kaca. Sehari-harinya koleksi tersebut dan juga seluruh gereja dibersihkan oleh seorang koster (penjaga gereja) bernama Adimin yang mengaku sudah sejak tahun 1957 mengabdi.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home