Sekolah Rusia Dibangun di Jl Vladimir Putin, Palestina
BETLEHEM, SATUHARAPAN.COM – Sekolah hasil kerja sama Rusia-Palestina dibangun di Jl Vladimir Putin, Betlehem, Palestina. Peresmian sekolah pada akhir Agustus lalu antara lain dihadiri Wali Kota Vera Baboun, Gubernur Nablus Jibrin al-Bakri, Ketua Majelis Imperial Ortodoks Palestina Sergei Stepashin mewakili Federasi Rusia.
Sekolah Rusia ini adalah yang pertama dalam seratus tahun terakhir yang dibuka di Tanah Suci. Sampai 1914, sekitar seratus sekolah berdiri di Palestina, menurut surat kabar Izvestia.
Menurut Sergei Stepashin, ini adalah sekolah untuk anak-anak Arab (laki-laki) yang tinggal di Bethlehem. Pembangunannya dibiayai oleh Rusia dan memakai kurikulum standar internasional dan menampung 450 siswa. Sekitar 1.200 anak telah mendaftarkan diri untuk belajar di sana. Sistem pendidikan akan berlaku 12 tingkat, dari pendidikan dasar.
“Guru Rusia yang akan mengajar di sekolah itu. Mayoritas guru adalah perempuan yang menikahi pria Palestina dan tinggal di ‘rumah Yesus Kristus’. Mereka akan mengajar siswa bahasa Rusia, sejarah Rusia, dan dasar-dasar agama Rusia Ortodoks, meskipun fakta bahwa Palestina adalah negara Muslim,” kata mantan perdana menteri Rusia pada era Boris Yeltsin ini.
Menteri Pendidikan Palestina Khawla Shakhsheer dalam peresmian sekolah tersebut berterima kasih kepada pemerintah Rusia. Ia menegaskan bahwa pembangunan sekolah ini meneguhkan kemitraan Rusia dengan Palestina.
Senada dengan Shakhsheer, Wali Kota Bethlehem Vera Baboun mengucap terima kasih kepada Majelis Imperial Ortodoks Palestina yang mengusahakan sekolah untuk penduduk Palestina. Ia menekankan bahwa sekolah Rusia ini sangat penting untuk memajukan pembangunan Palestina dan budayanya. “Sehingga, Betlehem tetap menjadi tanah Palestina,” kata mantan kepala sekolah menengah Katolik ini.
Jl Vladimir Putin
Saat Vladimir Putin berkunjung ke Palestina pada Juni dua tahun lalu, namanya diabadikan menjadi nama jalan di Betlehem. Kepala Otoritas Nasional Palestina, Mahmoud Abbas, mengatakan kepada Putin pada bahwa Wali Kota Betlehem memutuskan pemberian nama itu untuk menunjukkan penghormatan rakyat Palestina kepada Putin dan rakyat Rusia.
“Ini benar-benar tak terduga,” kata Putin menanggapi.
Putin dan Abbas membuka Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia di Betlehem di Tepi Barat saat kunjungan tersebut. Pusat ini dibangun di atas tanah yang disumbangkan Otoritas Palestina kepada Majelis Imperial Ortodoks Palestina pada 2008.
Putin mengatakan bahwa nama-nama politisi dijadikan nama jalan oleh generasi penerus untuk menghormati mereka yang telah meninggal. Namun, ia menambahkan bahwa ia “ingin hidup sedikit lebih lama.”
Menurut Abbas, jalan menuju pusat kota akan diberi nama Vladimir Putin. Kota Palestina lainnya, Yerikho, sudah memiliki jalan bernama Dmitry Medvedev, yang mengunjungi negara itu pada Januari 2011. (ria.ru/facebook Vera Baboun/ pravmir.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...