ULMWP Tolak Usul Luhut Kirim Utusan Khusus ke Pasifik Selatan
SATUHARAPAN.COM - United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) keberatan atas langkah yang diambil Pemerintah Indonesia dengan mengatasnamakan penduduk Melansia untuk mengirim utusan dalam memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara yang berada di Pasifik Selatan.
Duta Besar ULMWP untuk Kepulauan Pasifik, Amatus Douw, mengatakan bahwa dirinya adalah utusan untuk kepentingan Papua di Pasifik Selatan.
"Rencana pemerintah Indonesia mengirim utusan dengan agenda perluasan kolonialis tidak memiliki hubungannya dengan mewakili kepentingan orang Papua," kata dia seperti dilansir radionz pada hari Jumat (1/4).
Douw juga mengatakan, Pemerintah Indonesia seharusnya tidak mengganggu representasi kepentingan Papua di Melanesia di wilayah Pasifik.
"Kami tidak pernah mengganggu urusan Asia di wilayah Anda dan Indonesia bukan Pasifik atau negara Melanesia," kata dia.
Untuk bergabung ke dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) harus mendapat pengakuan sebagai anggota MSG penuh yaitu PNG, Fiji, Kepulauan Solomon, Vanuatu dan gerakan Kanak adat Kaledonia Baru dan hak Papua seusai dengan representasi daerah.
Sebelumnya, diberitakan Indonesia akan memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik Selatan dengan menunjuk utusan khusus ke wilayah tersebut.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan, hari Rabu (30/3) mengatakan ia akan mengusulkan penugasan seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri untuk terlibat dengan tetangga timur Indonesia dan menggarisbawahi komitmen Indonesia untuk menyelesaikan masalah rumit seputar Papua.
Luhut mengatakan padangan Jakarta ke arah timur merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk melawan separatis yang sejauh ini mencegah pemerintah untuk mengembangkan provinsi paling timur Indonesia ini.
"Saya akan mengusulkan kepada Presiden (Joko Widodo) dan Menteri Luar Negeri (Retno LP Marsudi). Adalah penting bahwa ada utusan yang dapat menyampaikan pesan kami ke negara pulau Pasifik," kata Luhut
Editor : Eben E. Siadari
Baca Juga:- Gereja Katolik Minta PBB Investigasi Pelanggaran HAM Papua
- Sejumlah Negara Hadiri Pertemuan Pembebasan Papua di London
- Aktivis Papua Pilih Sosialisme dan Tinggalkan Gereja
- Mahasiswa Papua di Australia Nekad Suarakan Aspirasi Merdeka
- Pakar Media: Pelanggaran HAM Papua Harus Jadi Cerita Global
- Dukung ULMWP Anggota Penuh, Vanuatu Minta RI Didepak dari MSG
- Seperti Papua, Pulau-pulau Ini Juga Ingin Merdeka
- Perempuan Katolik Papua Minta Paus Fransiskus Kunjungi Papua
- 20 Uskup Negara-negara Melanesia Turun ke Papua, Ada Apa?
- LIPI: Gerakan Pro Kemerdekaan Papua Semakin Solid
- LIPI Desak Jokowi Segera Umumkan Dialog Nasional dengan Papua
- Pendeta Papua: Pemerintah Jangan Larang Gereja Bicara Referendum
- Pasca Kunjungan Luhut, ULMWP Gencarikan Internasionalisasi Isu Papua
- Komisi HAM Asia Kutuk Penangkapan Aktivis Papua Penyeru Referendum
- WP Arriors Tanding di AS Suarakan Pelanggaran HAM di Papua
- Luhut Pandjaitan: Buat Apa Berunding dengan ULMWP?
- Tokoh Papua: Bila Pak Luhut Niat Baik Tuhan Memberkati
- Luhut Tolak Tim Pencari Fakta Pelanggaran HAM untuk Papua
- Luhut: Saya Ingin Orang Papua Tuan di Tanahnya Sendiri
- Karya Tulis tentang Papua Merdeka Raih Penghargaan di California
- ULMWP Tolak Usul Luhut Kirim Utusan Khusus ke Pasifik Selatan
- Ziarah Luhut ke Makam Theys Bertabur Puji dan Caci
- Gereja-gereja Pasifik Kritisi Kunjungan Luhut ke Fiji
- Tokoh Papua: Kunjungan Luhut Sia-sia Tanpa Dialog dengan ULMWP
- Papua Termasuk 60 Bangsa di Dunia yang Perjuangkan Kemerdekaan
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...