Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 19:02 WIB | Kamis, 16 April 2015

Utut Adianto Tidak Patok Target Para Pecatur

Utut Adianto , pecatur senior Indonesia (kiri, jas biru) dan Menpora Imam Nahrawi (kanan) pada pembukaan Japfa Chess 2015. (Foto: kemenporago.id).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pecatur putra senior Indonesia, Utut Adianto mengatakan mempersilakan para pecatur yang tampil di Japfa Chess Tournament 2015 bermain sebaik-baiknya dan habis-habisan, dan pihaknya tak mematok target lantaran tak mau membuat para pecatur tertekan.

“Kalau target khusus tidak ada. Kami hanya mendukung mereka bisa bermain habis-habisan dan bila perlu sampai mati di depan papan. Jika mereka bermain baik dan menang, itu juga untuk kebaikan mereka sendiri,” kata Utut Adianto di sela-sela pembukaan Japfa Chess Tournament 2015 yang berlangsung di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu (15/4).

Menurutnya, pihaknya memberikan kesempatan kepada para pecatur Indonesia untuk meningkatkan elo-rating mereka terutama bagi para pecatur-pecatur muda.

"Saya  bangga motivasi mereka untuk meraih gelar Grand Master (GM) cukup tinggi. Pasalnya, saat ini pecatur kita yang meraih gelar itu sangat sedikit," kata Utut.

Utut Adianto mewakili Percasi menyampaikan untuk menjadi atlet catur handal bukan sekadar ikut turnamen. "Kita sudah menghasilkan dua medali emas Olimpiade. Saya salah satunya," kata Utut.

Menurut anggota DPR RI Komisi X ini catur memiliki potensi besar untuk menjadi olahraga yang berpotensi menyumbang kehormatan bagi bangsa.

“Negara seperti Norwegia yang tidak memiliki kultur catur pun bisa menjadi juara,” kata Utut.

Eka Putra Wirya selaku Ketua Panitia berharap salah satu dari enam pecatur Indonesia ada yang meraih Norma Grandmaster. "Yang paling penting adalah menambah jam terbang pecatur kita. Sebab, penyelenggaraan turnamen internasional ini sudah suatu anugerah bagi catur Indonesia," ujarnya. 

Ignasius Heri Wibowo mewakili JAPFA Comfeed menyampaikan penyelenggaraan JAPFA Grandmaster Tournament diharapkan menjadikan catur sebagai olahraga yang tetap digemari masyarakat. "Turnamen ini untuk merangsang terciptanya bibit-bibit baru yang potensial, yang nantinya akan mampu membawa Indonesia sebagai negara pencetak atlet catut handal di dunia internasional," katanya.  

Menurut chess-result.com – sebuah situs internet yang menyajikan berbagai hasil turnamen catur – menampilkan hasil putaran kedua yang berlangsung Kamis (16/4 antara lain Medina Warda Aulia menahan remis Gopal G.N, Ami Alina dan Sean Winshand juga bermain remis, Sergei Tiviakov menang atas Muhammad Luthfi Ali, Farid Firmansyah dan Irene Kharisma Sukandar masing-masing harus mengakhiri hasil remis  dengan Sergei Tiviakov, dan Sophie Milliet, hasil lainnya tercatat Nguyen Anh Dung menang atas Tirta Chandra Purnama.(Ant/kemenpora.go.id/chess-result.com)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home