Wall Street Melonjak karena Ketegangan Ukraina Berkurang
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Saham-saham di Wall Street melonjak pada Selasa atau Rabu (5/2) pagi WIB, dan para investor mendorong S&P 500 ke rekor penutupan kedua dalam tiga hari karena tanda-tanda berkurangnya ketegangan atas Ukraina.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 227,85 poin (1,41 persen), berakhir di 16.395,88.
Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 28,18 poin (1,53 persen) menjadi 1.873,91, jauh melebihi rekor pada Jumat lalu di 1.859,45 dan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 74,67 poin (1,75 persen) menjadi 4.351,97.
"Rebound" yang kuat menghapus kerugian tajam pada Senin yang terjadi di tengah kekhawatiran tentang pertikaian antara Rusia dan Barat atas niat Moskow di Ukraina.
Pada Selasa, Rusia menarik kembali pasukannya dari perbatasan dengan Ukraina dan Presiden Vladimir Putin mengesampingkan pilihan untuk mengirimkan pasukan ke negara bekas Soviet itu.
"Jelas ada rasa lega di pasar bahwa situasi tampaknya tidak akan memburuk," kata Dan Greenhaus, ahli strategi global senior dari BTIG.
Semua 30 anggota Dow berakhir di hijau. Saham keuangan mencetak kenaikan besar.
American Express memimpin Dow lebih tinggi, naik 2,9 persen, Goldman Sachs bertambah 2,4 persen dan Visa naik 1,8 persen.
Pfizer bertambah 2,2 persen dan The Walt Disney Company melonjak 2,8 persen.
Pengecer produk elektronik konsumen yang sedang kesulitan RadioShack mengumumkan bahwa pihaknya akan menutup 1.100 toko, sekitar 20 persen dari total saat ini, memukul keras sahamnya, mengirimnya turun 17,3 persen.
Pembuat chip Qualcomm mengumumkan kenaikan dividen 20 persen dan otorisasi baru untuk pembelian kembali sahamnya lima miliar dolar AS. Sahamnya melonjak 3,4 persen.
Perusahaan energi surya SunEdison melonjak 11,8 persen setelah Morgan Stanley menaikkan sahamnya menjadi "overweight", beralasan bahwa perusahaan akan menguangkan investasinya lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun AS naik menjadi 2,70 persen dari 2,61 persen pada Senin, sementara pada obligasi 30-tahun meningkat menjadi 3,65 persen dari 3,56 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (AFP)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...