Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 15:11 WIB | Jumat, 30 Agustus 2024

100 Ton Ikan Mati Akibat Cuaca Ekstrem, Terkumpul di Pelabuhan Yunani

Pekerja mengumpulkan ikan mati dari sungai dekat kota pelabuhan Volos, Yunani tengah, Kamis, 29 Agustus 2024, menyusul kematian massal yang terkait dengan fluktuasi iklim ekstrem. (Foto: AP/Vaggelis Kousioras)

VOLOS-YUNANI, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 100 ton ikan mati dikumpulkan di dalam dan sekitar pelabuhan Volos di Yunani tengah setelah kematian massal yang terkait dengan fluktuasi cuaca ekstrem, kata pihak berwenang pada Kamis.

Ikan air tawar yang mati memenuhi teluk 320 kilometer (200 mil) di utara Athena, dan sungai-sungai di dekatnya. Ketinggian air meningkat akibat banjir pada tahun 2023, diikuti oleh kekeringan parah selama berbulan-bulan.

Kematian ikan telah melanda bisnis lokal di sepanjang tepi laut, mengurangi aktivitas komersial hingga 80% dalam tiga hari terakhir, menurut Kamar Dagang Volos.

Kapal pukat nelayan disewa oleh pemerintah daerah, bersama dengan alat pemindah tanah, untuk menyendok ikan mati dari laut dan memuatnya ke truk untuk kemudian dibakar.

Ikan tersebut berasal dari Danau Karla di Yunani tengah, perairan yang dikeringkan pada awal tahun 1960-an dan dipulihkan pada tahun 2018 untuk mengatasi dampak kekeringan.

“Ada jutaan ikan mati di sepanjang Danau Karla dan 20 kilometer (12 mil) ke arah timur,” kata Anna Maria Papadimitriou, wakil gubernur daerah Thessaly tengah, kepada televisi pemerintah.

“Saat ini, ada upaya besar yang sedang dilakukan untuk membersihkan jutaan ikan mati yang terdampar di sepanjang garis pantai dan tepi sungai … upaya yang melibatkan banyak kontraktor,” katanya.

Ketinggian air naik tiba-tiba pada musim gugur 2023 selama badai mematikan yang menyebabkan banjir besar di Yunani tengah, tetapi sejak itu surut karena curah hujan rendah dan gelombang panas musim panas berturut-turut.

Wali kota Volos mengecam otoritas regional, menuduhnya bertindak terlalu lambat, sementara Kamar Dagang kota mengatakan pihaknya mengambil tindakan hukum untuk menuntut ganti rugi setelah penurunan tajam dalam aktivitas komersial.

"Bisnis di sepanjang tepi laut, khususnya di industri katering, sekarang menghentikan operasinya," kata kamar dagang tersebut dalam sebuah pernyataan. "Bau yang menyengat di sepanjang tepi laut menjijikkan bagi penduduk dan pengunjung ... memberikan pukulan telak bagi pariwisata di Volos." (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home