1.000 Warga Yaman di Taiz Terima Bantuan Kemanusiaan
TAIZ, SATUHARAPAN.COM - Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pengungsi (UNHCR) telah membagikan bantuan darurat yang amat dibutuhkan ribuan orang di kota Taiz yang terkurung di Yaman.
Setelah berunding lebih dari tiga minggu, petugas Komisariat memasuki Taiz hari Minggu (14/2) membagi-bagikan selimut, kasur, serta bantuan darurat lain kepada 1.000 keluarga yang ditimpa dampak perang saudara Yaman.
Taiz adalah ajang pertempuran sengit selama sepuluh bulan terakhir. Sudah hampir enam bulan pemberontak Houthi mencegah sebagian besar bantuan kemanusiaan masuk ke kota yang berpenduduk 200.00 orang.
Juru bicara UNHCR, Andreas Needham, mengatakan wakil Komisariat Johannes Van Der Klaauw mengawasi pembagian bantuan tadi dan menyaksikan kebutuhan mendesak penduduk di sana yang selama ini tidak mendapatkan bantuan untuk menyelamatkan jiwa. Needham mengatakan kepada VOA, bahwa Van Der Klaauw berharap bantuan itu tidak hanya yang pertama.
Ia mengatakan Klaauw berharap itu bukan yang pertama, melainkan yang pertama dari akses yang bersinambung membawa berbagai bantuan termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk obat-obatan yang penting.
Ia juga mengulangi lagi seruan untuk diberi akses bersinambung dan tanpa halangan bagi pemberi bantuan kemanusiaan yang lain.
Pekan lalu WHO mengirim lebih dari 20 ton persediaan medis ke Taiz. Juru bicara WHO Fadela Chaib mengatakan kondisi di Taiz mengancam jiwa.
Chaib mengatakan, "Banyak rumah sakit terpaksa menutup ruang gawat darurat karena tidak ada bahan bakar, obat dan petugas kesehatan. Pasien penyakit kronis seperti diabetes, ginjal dan kanker berusaha keras mencari obat yang diperlukan dan tempat cuci darah."
Chaib juga mengatakan WHO berharap dapat membagikan 40 ton lagi obat-obatan bersama persediaan medis lain ke seluruh Yaman dalam beberapa pekan ke depan.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...