10.000 Warga Eropa Diperkirakan Berjihad ke Irak dan Suriah
PARIS, SATUHARAPAN.COM – “Sebanyak 10.000 warga Eropa, diperkirakan akan melakukan jihad di Irak dan Suriah pada akhir tahun ini,” kata Perdana Menteri Prancis Manuel Valls, Minggu (8/3), meningkat tiga kali lipat dari jumlah saat ini.
Terdapat 3.000 warga Eropa di Irak dan Suriah hari ini. Ketika Anda memperkirakan untuk beberapa bulan mendatang, jumlah bisa menjadi 5.000 sebelum musim panas dan 10.000 sebelum akhir tahun,” kata Valls kepada jaringan televisi iTele Prancis.
“Apakah Anda menyadari ancaman ini ,” katanya.
Dia mengatakan, terdapat sekitar 1.400 orang yang sudah berada di zona konflik tersebut, yang telah kembali dari sana atau yang berencana untuk pergi.
“Ada hampir 90 warga Prancis, yang tewas di sana dengan senjata di tangannya, bertentangan dengan nilai-nilai kami sendiri, “ kata Valls.
Prancis, bersama dengan Belgia, menjadi negara dengan jumlah relawan terbesar. Mereka bergabung bersama kelompok jihad (NIIS) yang telah menguasai sebagian besar wilayh Suriah dan Irak.
Bulan lalu, Prancis menyita paspor enam warganya dan melarang 40 orang lebih bepergian ke luar negeri setelah diduga berencana melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak.
Ini pertama kalinya langkah tersebut diterapkan di Prancis, setelah negara itu mengadopsinya sebagai bagian dari UU antiterorisme pada November.
Kami menghadapi tingkat ancaman yang tinggi di Prancis, di Eropa dan di beberapa negara lainnya,” kata Valls. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...