1.023 Orang Terpapar COVID-19 dalam Perawatan di NTT
KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sebanyak 1.023 orang yang terpapar COVID-19 di provinsi berbasis kepulauan itu masih menjalani perawatan, baik di rumah sakit maupun karantina mandiri.
Jumlah pasien yang masih dirawat ini tersebar di 20 kabupaten/kota di NTT, kata Sekretaris Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTT, David Mandala, di Kupang, Jumat (21/5).
"Berdasarkan laporan, sampai dengan Kamis, (20/5), masih ada 1.023 orang yang menjalani perawatan. Kita harapkan mereka segera sembuh," katanya.
Menurut dia, pasien terbanyak yang masih menjalani perawatan adalah Kota Kupang yakni 226 orang, dari total kasus positif sebanyak 6.961 kasus, 6.558 sembuh dan 177 orang meninggal dunia.
Disusul Kabupaten Sumba Timur yakni 129 orang yang masih menjalani perawatan dari total kasus COVID-19 di daerah itu berjumlah 1.376 orang, sebanyak 1.203 orang sembuh dan 44 orang meninggal dunia.
Sementara Kabupaten Sumba Barat, tercatat 83 orang masih dirawat dari total kasus 538, Sumba Tengah 79 orang dari total kasus 390 dan Sumba Barat Daya 46 orang masih dirawat dari total kasus daerah itu sebanyak 654 orang.
Secara keseluruhan, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di NTT hingga saat ini berjumlah 16.460 kasus atau total positive rate 35,5 persen.
Dari jumlah tersebut, 453 orang atau (CFR 2,75) meninggal dunia dengan jumlah kematian tertinggi terdapat di Kota Kupang yakni sebanyak 177 orang, disusul Sumba Timur 44 orang, Kabupaten Kupang 29 orang dan Manggarai Barat 25 orang.
Daerah dengan catatan kematian paling rendah adalah Kabupaten Manggarai Timur yakni 1 orang dari total kasus di daerah itu sebanyak 122 orang dan sembuh 119 orang.
Disusul Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Ngada di Pulau Flores masing-masing dua kematian dan Sumba Tengah 4 kematian.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...