11 Jenazah Gempa Susulan Sabah Ditemukan
SABAH, SATUHARAPAN.COM – 11 Jenazah akibat gempa bumi susulan yang melanda Ranau, Sabah, Malaysia ditemukan di kawasan Gunung Kinabalu Sabtu (6/6) malam WIB.
Jumlah ini sudah ditambah dari dua jenazah yang dibawa turun dari kawasan Kinabalu Jumat (5/6) malam WIB. Menurut channelnewsasia.com, Sabtu (6/6) menyebut Kementerian Pendidikan Singapura memberi keterangan resmi tentang pelajar perempuan Singapura berusia 12 tahun yang menjadi korban gempa Sabah bernama Peony Wee Ying Ping.
Murid itu adalah salah satu dari 29 pelajar dan guru Sekolah Dasar Tanjong Katong Singapura yang berdarmawisata di Gunung Kinabalu, ketika gempa sekuat 6.0 pada skala Rikter melanda Sabah.
Menurut Ketua Kepolisian Daerah Ranau Mohd Farhan Lee Abdullah, seluruh 11 jenazah yang dibawa turun hari ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth Kota Kinabalu, Malaysia.
Pasukan Malaysia masih melakukan pencarian enam individu yang masih hilang. Farhan menambahkan operasi pencarian orang yang masih hilang itu akan diteruskan Minggu (7/6) pagi WIB.
Kepolisian Malaysia baru baru ini mengumumkan identitas 17 orang yang dilaporkan hilang, mereka menyebut bahwa korban adalah warga Malaysia sebanyak enam orang, warga Singapura sebanyak delapan orang dan yang lainnya adalah masing-masing seorang warga Tiongkok, Filipina dan Jepang.
Pihak berwenang Malaysia menyatakan, usaha-usaha mencari dan menyelamatkan telah dilakukan intensif sejak Jumat (5/6) pukul 5.30 pagi tadi dengan empat helikopter dikerahkan ke Gunung Kinabalu.
Sekitar 60 anggota penyelamat juga menyusuri jalan darat yang meliputi anggota tim pencari dan penyelamat, antara lain ada tentara.
Fokus pencarian tertumpu kepada kawasan di jarak 6.5 hingga 7.5 kilometer dari pondok Timpohon yakni gerbang permulaan mendaki.
“Untuk diperhatikan semua media dan tim pencari yang akan melakukan kegiatan, diharap berhati-hati di kilometer 6.5 hingga 7.5 karena itu memang reruntuhan jalan yang dalam,” kata Fadlan.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Kebudayaan dan Alam Sekitar Datuk Seri Masidi mengatakan aktivitas pendakian Gunung Kinabalu ditutup selama tiga minggu mulai Jumat (5/6) akibat gempa bumi itu. Datuk menambahkan aktivitas pendakian dijangka dibuka lagi setelah kerja evakuasi selesai dilakukan. Akan tetapi kegiatan hotel, dan restoran yang terletak di Taman Kinabalu dapat beroperasi seperti biasa. Sebuah gempa berkekuatan 6.0 skala richter mengguncang negara bagian Sabah, Malaysia, hari Jumat (5/6) pagi, menurut Survei Geologi Amerika Serikat. Namun sejauh ini tidak ada laporan tentang korban dan tidak ada peringatan kemungkinan terjadinya tsunami.
Negara bagian Sabah terletak di Pulau Kalimantan (Borneo). Menurut US Geological Survey, gempa bumi terjadi pada kedalaman 10 kilometer, dengan pusat gempa terletak pada 19 kilometer (12 mil) dari kota Ranau, dan sekitar 54 kilometer dari ibu kota negara bagian Sabah, Kota Kinabalu.
Gempa bumi besar jarang terjadi di Malaysia, karena wilayah itu terletak di luar Ring of Fire, yang dikenal sebagai sabuk aktivitas seismik yang membentang sekitar cekungan Pasifik.
menurut kantor berita AFP, warga Malaysia pengguna media sosial untuk mengunggah foto-foto yang menunjukkan jalan yang rusak, etalase jendela hancur dan dinding serta lantai yang retak di Sabah.
(channelnewsasia.com).
Editor : Bayu Probo
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...