Putin: Hanya Orang Gila Berpikir Rusia akan Serang NATO
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa Rusia bukan ancaman bagi NATO (North Atlantic Treaty Organization).
"Hanya orang gila dan hanya dalam mimpi bisa membayangkan bahwa Rusia akan tiba-tiba menyerang NATO," kata Putin dalam wawancara dengan surat kabar Italia, Corriere della Sera.
BBC melaporkan akhir-akhir ini aliansi negara-negara Barat yang tergabung dalam NATO sedang memperkuat kehadiran militernya di negara anggotanya di Eropa Timur dalam menanggapi ketakutan mereka terhadap ancaman Rusia, menyusul keterlibatan negara itu dalam konflik Ukraina.
NATO mengatakan bahwa Rusia mendukung pemberontak di Ukraina namun klaim ini ditolak oleh Moskow.
Awal bulan ini, NATO berjanji untuk melawan "perang hybrid" Rusia - campuran taktik militer konvensional, kampanye subversif dan perang cyber yang digunakan Rusia di Ukraina.
Tiga negara Baltik sedang bersiap untuk meminta kehadiran permanen pasukan NATO di negara mereka sebagai langkah pencegahan terhadap militer Rusia.
Enam pangkalan NATO sedang dibentuk dan kekuatan bersenjata dengan pasukan 5.000 orang pun tengah disusun.
Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, Putin mengatakan beberapa negara "mengambil keuntungan dari ketakutan masyarakat berkaitan dengan Rusia" dengan harapan menerima "tambahan bantuan militer, ekonomi, keuangan atau bantuan lain".
"Tidak perlu takut kepada Rusia," kata Putin.
"Dunia telah berubah begitu drastis dan orang dengan akal sehat tidak akan bisa membayangkan konflik militer skala besar saat ini. Kami memiliki hal-hal lain untuk dipikirkan, saya jamin."
Pertempuran sengit meletus di Ukraina pekan ini, dengan fokus pada kota-kota Maryinka dan Krasnohorivka, belahan barat yang dikuasai pemberontak Donetsk.
Sisi berlawanan menuduh satu sama lain yang meruntuhkan perjanjian gencatan senjata di Minsk, Februari lalu yang mengharuskan mereka untuk menarik senjata berat dari garis depan.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan pada konferensi pers hari Jumat bahwa Rusia telah mengumpulkan pasukan di perbatasan dan di daerah yang dikuasai pemberontak "dalam jumlah belum pernah terjadi sebelumnya" - tetapi lagi-lagi Rusia membantah bahwa militer terlibat di Ukraina.
Poroshenko mengatakan Ukraina telah mengerahkan 50.000 tentara di zona konflik untuk mengantisipasi ancaman.
Lebih dari 6.400 orang telah tewas di Ukraina timur sejak konflik dimulai pada bulan April 2014, ketika pemberontak merebut sebagian besar dari dua wilayah timur, setelah aneksasi Rusia di semenanjung Crimea.
Krisis Ukraina termasuk dalam agenda pembicaraan para pemimpin dari kelompok negara industri - G7 - yang akan dimulai pada hari Minggu, tanpa Rusia. Biasanya Rusia turut serta dan kelompok negara itu disebut G-8.
Ribuan polisi dikerahkan di dekat tempat di kastil Schloss Elmau 60 mil (100 km) di selatan Munich. Demonstrasi atas kebijakan tentang perubahan iklim, ketidak adilan kekayaan serta konflik di sejumlah negara - diselenggarakan di kota terdekat dari Garmisch-Partenkirchen. DIlaporkan, lebih dari 30.000 orang menghadiri rapat umum di Munich, pada hari Kamis lalu.
Editor : Eben Ezer Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...