12 WNI Berada di Pesawat Malaysia Airlines yang Hilang
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) dengan nomer penerbangan MH370 dari Kuala Lumpur ke Beijing China terdiri dari 14 kewarganegaraan, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) sebanyak 12 orang.
Menurut keterangannya, penumpang dari warga negara China berjumlah 152 orang, Malaysia 38, Indonesia 12, Australia 7, Prancis 3, Amerika Serikat 3 dan 1 bayi, Selandia Baru 2, Ukraina 2, Kanada 2, Rusia 1, Italia 1, Taiwan 1, Belanda 1, dan Austria 1 orang.
"MAS menegaskan bahwa penerbangan MH370 kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara Subang pukul 2:40. Bahan bakar pesawat tersebut cukup untuk terbang ke Beijing," kata Ahmad Jauhari pada konferensi pers di Hotel Sama-Sama di Sepang Malaysia pada Sabtu (8/3).
Dia mengatakan ada spekulasi bahwa pesawat itu mendarat di Nanning China namun laporan itu belum diverifikasi.
Pesawat B777 - 200 meninggalkan Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada 12:41 dan diperkirakan akan mendarat di Beijing pada 06:30 hari Sabtu (8/3).
Pesawat membawa total 239 orang, terdiri dari 227 penumpang termasuk dua bayi dan 12 awak pesawat, sebelum dilaporkan hilang kontak di wilayah Vietnam pada dini hari.
"Penerbangan ini adalah code share (penerbangan gabungan) dengan China Southern Airlines. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang yang telah mengaktifkan tim pencarian dan penyelamatan mereka untuk menemukan pesawat," kata Jauhari.
Penerbangan ini dipiloti oleh Kapten Zaharie Ahmad Shah warga Malaysia, berusia 53 tahun. Dia memiliki total j18.365 jam terbang, dan bergabung dengan Malaysia Airlines sejak 1981.
Sedangkan FO-nya (co-pilot) adalah Fariq Ab Hamid, warga Malaysia 27 tahun. Dia memiliki total jam terbang 2.763, dan bergabung dengan Malaysia Airlines pada sejak 2007.
Ahmad Jauhari mengatakan posisi terakhir MH370 dilaporkan berada di 120 mil laut dari Kota Baru, sekitar Laut Cina Selatan.
"Tidak ada indikasi dari setiap sinyal marabahaya dari pesawat," kata dia.
Jauhari mengatakan bahwa kontak juga sudah dilakukan dengan pihak otoritas Vietnam untuk meminta bantuan mereka menemukan MH370.
Boeing 777-200 itu sudah berusia 11 tahun 10 bulan. (themalaysianinsider.com)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...