121 Orang Tewas Akibat Desak-desakan Acara Keagamaan Hindu di India
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Korban tewas akibat terinjak-injak di sebuah jamaah Hindu di India utara telah meningkat menjadi 121 orang, kantor berita India, ANI, melaporkan pada hari Rabu (3/7), di mana laporan polisi mengatakan jumlah orang yang hadir lebih dari tiga kali lipat dari kapasitas yang diizinkan.
Desak-desakan pada hari Selasa (2/7) terjadi pada acara keagamaan di sebuah desa di distrik Hathras di negara bagian Uttar Pradesh, sekitar 200 kilometer (125 mil) tenggara New Delhi, di mana polisi telah memberikan izin kuntuk 80.000 orang untuk berkumpul, menurut informasi dari dokumen tersebut yang pertama dilaporkan.
Sekitar 250.000 orang menghadiri acara tersebut, menurut laporan polisi yang ditinjau oleh Reuters.
Sedikitnya 121 orang tewas dan 28 lainnya luka-luka, kantor berita ANI melaporkan, mengutip pejabat setempat.
Para korban termasuk 108 perempuan dan tujuh anak-anak, kata Manoj Kumar Singh, sekretaris kepala negara bagian Uttar Pradesh, kepada wartawan.
Dokumen tersebut menggambarkan adegan kekacauan total ketika pengkhotbah di jamaah tersebut, Surajpal, yang juga dikenal sebagai 'Bhole Baba', hendak pergi dengan mobilnya.
Ribuan umat berteriak dan berlari menuju mobil, mendesak umat lainnya yang masih duduk di tengah kerumunan, menurut dokumen tersebut. Beberapa orang juga jatuh ke dalam lumpur di dekatnya dan terinjak-injak di sana.
Media lokal mengatakan acara tersebut diselenggarakan oleh sekelompok umat, namun tidak mengidentifikasi siapa pun. Kantor berita ANI, di mana Reuters memiliki saham minoritas, mengatakan polisi berusaha memastikan keberadaan pengkhotbah tersebut.
Pejabat polisi di Hathras tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Salah satu umat yang menghadiri acara tersebut termasuk Kamla, yang mengatakan bahwa dia telah menghadiri pertemuan para pengkhotbah selama dua dekade.
“Saya pergi menghadiri satsang (pertemuan keagamaan) dengan putri saya yang berusia 16 tahun dan terjadi desak-desakan sekitar jam dua siang,” katanya kepada ANI.
Meski keduanya terluka, putrinya meninggal di rumah sakit, katanya. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...