1,3 Juta Anak Sudan Selatan Berisiko Kekurangan Gizi Akut
JUBA, SATUHARAPAN.COM-Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada hari Jumat (31/7) mengatakan bahwa hampir 1,3 juta anak berusia di bawah lima tahun beresiko kekurangan gizi akut di Sudan Selatan.
Menurut UNICEF, tingginya jumlah anak-anak yang kekurangan gizi dapat dikurangi melalui pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, bersamaan dengan diperkenalkannya program pemberian makanan tambahan yang padat energi dan padat gizi.
"Seperti yang ditunjukkan data, lebih banyak yang harus dilakukan, terutama untuk memastikan bahwa pemberian ASI eksklusif dipraktikkan," kata Mohamed Ag Ayoya, perwakilan UNICEF di Sudan Selatan, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Juba.
"UNICEF mendesak semua orang di Sudan Selatan untuk membantu para ibu dalam memastikan bahwa praktik pemberian ASI eksklusif dilanjutkan sampai usia enam bulan yang direkomendasikan secara global," tambahnya.
Ayoya mengatakan bahwa UNICEF dan mitra telah mencapai lebih dari satu juta ibu hamil dan menyusui di Sudan Selatan dengan intervensi gizi. "Adalah tanggung jawab kita semua untuk mendukung ibu-ibu baru dengan cara paling sederhana, paling cerdas, dan paling hemat biaya untuk secara eksklusif menyusui bayi mereka yang baru lahir sehingga mereka bertahan hidup dan berkembang," kata Ayoya.
Sementara lebih dari 90 persen bayi di Sudan Selatan mendapat manfaat dari menyusui, hampir sepertiga dari mereka di bawah enam bulan tidak disusui secara eksklusif. Itu adalah periode yang direkomendasikan secara global untuk pemberian ASI eksklusif, menurut pernyataan UNICEF yang dikeluarkan menjelang World Breastfeeding Week yang berjalan dari 1 hingga 7 Agustus.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...